Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Backward Law: Mengapa Pengejaran Kebahagiaan Justru Membuat Kita Sengsara

26 September 2024   06:00 Diperbarui: 26 September 2024   10:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi backward law. sumber: freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terdorong untuk mengejar kebahagiaan dan pengalaman positif. 

Namun, tahukah kamu bahwa usaha kita yang mati-matian untuk meraih hal-hal ini bisa membuat kita merasa semakin tertekan? 

Konsep the backward law mengajak kita untuk merenungkan paradoks ini. 

Melalui pemahaman yang lebih mendalam, kita bisa menemukan cara untuk mengubah perspektif kita terhadap pengalaman buruk dan baik dalam hidup.

Apa Itu The Backward Law?

The backward law adalah ide yang menunjukkan bahwa semakin keras kita berusaha untuk mencapai kebahagiaan atau kepuasan, semakin jauh kita dari tujuan tersebut. 

Alih-alih membuat kita bahagia, pengejaran ini justru bisa mengakibatkan pengalaman negatif. 

Kita sering menganggap bahwa kebahagiaan harus dicapai melalui usaha yang maksimal, tetapi kenyataannya, terlalu fokus pada hasil bisa menyebabkan ketidakpuasan.

Kebahagiaan dan Pengejaran yang Tak Berujung

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua tentu menginginkan kebahagiaan, cinta, dan kepuasan. 

Kita seringkali berpikir bahwa jika kita bekerja cukup keras dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan tersebut, kita akan mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Namun, bukankah ironis ketika kita menyadari bahwa semakin keras kita berjuang untuk meraih kebahagiaan, semakin kita mengingatkan diri bahwa ada sesuatu yang kurang dalam hidup kita saat ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun