Indonesia saat ini menghadapi situasi ekonomi yang agak membingungkan dengan adanya deflasi yang berlangsung selama empat bulan berturut-turut, dimulai dari Mei hingga Agustus 2024.Â
Meskipun durasi deflasi kali ini belum mencapai panjangnya periode deflasi pada krisis ekonomi 1998-1999, situasinya tetap menimbulkan kekhawatiran.Â
Definisi Deflasi dan Penyebabnya
Deflasi adalah kondisi di mana terjadi penurunan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode tertentu. Deflasi sering kali disebabkan oleh dua faktor utama: kelebihan pasokan barang dan penurunan daya beli masyarakat.
1. Kelebihan Pasokan Barang
Deflasi bisa terjadi jika pasokan barang di pasar melebihi permintaan. Dalam situasi ini, banyak barang yang tidak terjual sehingga harga harus diturunkan untuk menarik konsumen.Â
Misalnya, jika ada panen besar bawang merah atau cabai yang melebihi kebutuhan pasar, harga dari barang-barang tersebut dapat turun tajam.
2. Penurunan Daya Beli Masyarakat
Deflasi juga bisa terjadi akibat penurunan daya beli masyarakat.Â
Ketika konsumen tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang dan jasa, permintaan menurun, dan harga barang dapat turun sebagai respons terhadap kurangnya permintaan.Â
Penurunan daya beli sering kali berhubungan dengan kondisi ekonomi yang melemah, pengangguran yang meningkat, atau ketidakpastian ekonomi yang tinggi.
Deflasi di Indonesia: Sejarah dan Tren Terkini
Deflasi di Indonesia bukanlah fenomena baru. Negara ini telah mengalami beberapa periode deflasi yang signifikan di masa lalu:
1. Krisis Ekonomi 1998-1999
Selama krisis ekonomi Asia yang melanda pada akhir 1990-an, Indonesia mengalami deflasi yang berkepanjangan. Dari Maret hingga September 1999, deflasi terjadi selama tujuh bulan berturut-turut.Â