Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Daya Beli Melemah, Namun Liburan Tetap Jalan

12 September 2024   06:00 Diperbarui: 12 September 2024   06:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi liburan. sumber: freepik

Di tengah situasi ekonomi yang kerap dibicarakan karena pelemahan daya beli masyarakat dan meningkatnya ketergantungan pada tabungan, ada sebuah fenomena menarik yang tampaknya tidak seragam di berbagai lapisan sosial. 

Meskipun banyak yang merasakan beban finansial yang berat, justru di sisi lain, aktivitas konsumtif seperti traveling tetap berjalan lancar, bahkan meningkat. 

Hal ini memicu pertanyaan besar: bagaimana mungkin daya beli masyarakat yang melemah tidak menghalangi orang-orang untuk berlibur?

Daya Beli Masyarakat yang Melemah: Fakta dan Data

Isu daya beli masyarakat yang melemah bukanlah hal baru. Banyak indikator ekonomi menunjukkan penurunan kekuatan konsumsi masyarakat, khususnya di kalangan kelas menengah. 

Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur daya beli adalah indeks keyakinan konsumen (IKK), yang menunjukkan seberapa optimistis masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ke depan. 

Selama tiga bulan berturut-turut, pada tahun 2024, indeks ini terus turun dari level 127 ke level 123. 

Meskipun angka ini masih berada di atas 100, yang berarti masyarakat masih optimistis, tren penurunannya menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap masa depan ekonomi.

Kelas menengah, yang selama ini menjadi penggerak utama konsumsi domestik, mulai merasakan dampaknya. 

Banyak dari mereka yang terpaksa ‘makan tabungan’ untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama karena inflasi yang terus meningkat. 

Tidak hanya itu, banyak juga yang mengalami penurunan status ekonomi, yang dalam istilah populer sering disebut ‘turun kasta’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun