Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Fenomena Ghost Jobs, Ketika Lowongan Kerja Hanya Sekadar Ilusi

9 September 2024   06:00 Diperbarui: 9 September 2024   07:32 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ghost jobs. sumber: freepik yanalya

Pernahkah kamu melamar pekerjaan dan merasa frustrasi karena tidak mendapatkan respons sama sekali? 

Mungkin kamu berpikir bahwa tidak ada kabar baik karena kamu tidak diterima, tetapi tahukah kamu bahwa ada kemungkinan lain yang tidak bisa diabaikan? 

Bisa jadi kamu telah menjadi korban dari fenomena yang kini semakin marak, yaitu ghost jobs. 

Fenomena ini adalah salah satu tantangan terbesar dalam dunia pencarian kerja saat ini. 

Mari kita telusuri lebih dalam apa itu ghost jobs, mengapa fenomena ini terjadi, dan bagaimana dampaknya terhadap pencari kerja.

Apa Itu Ghost Jobs?

Ghost Jobs adalah istilah yang merujuk pada lowongan pekerjaan yang dipublikasikan oleh perusahaan, namun sebenarnya tidak ada posisi yang benar-benar tersedia. 

Lowongan ini bisa terlihat seperti peluang pekerjaan nyata, dengan deskripsi pekerjaan, kualifikasi yang dibutuhkan, dan bahkan proses aplikasi yang tampaknya sah. 

Namun, pada kenyataannya, posisi tersebut tidak pernah ada atau tidak pernah benar-benar direncanakan untuk diisi.

Fenomena ini bukanlah penipuan dalam arti tradisional, di mana seseorang mencoba menipu korban untuk mendapatkan uang atau informasi pribadi. 

Sebaliknya, ghost jobs adalah strategi yang diterapkan oleh beberapa perusahaan untuk tujuan tertentu, meskipun ini tidak mengurangi dampaknya yang merugikan bagi pencari kerja.

Mengapa Perusahaan Membuat Ghost Jobs?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun