Cara Bijak Mengelola Keuangan Berdasarkan Hierarki Kebutuhan Finansial

Jika tidak hati-hati, kita bisa terjebak dalam level ini, yang sering kali menimbulkan stres dan tekanan hidup.

Pada level ini, keputusan finansial sering kali diambil dengan pertimbangan yang kurang bijak. 

Misalnya, menggunakan payday loans atau pinjaman gajian, pemakaian kartu kredit, atau pinjaman online dengan bunga yang tinggi. 

Meskipun secara teknis tidak ideal, pada situasi tertentu, pinjaman ini mungkin menjadi satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan dasar. 

Dalam keadaan ini, walaupun mengakui risikonya, seseorang mungkin memilih untuk mengambil pinjaman tersebut demi menghindari kondisi yang lebih buruk seperti kelaparan.

Level 2: Sustainability (Keberlanjutan)

Setelah berhasil menutupi kebutuhan pokok, kita memasuki level kedua, yaitu sustainability atau keberlanjutan. 

Pada tahap ini, kita mulai bisa menutupi semua pengeluaran rutin, termasuk pembayaran utang yang mungkin diambil di tahap sebelumnya. 

Meskipun kita masih hidup dari gaji ke gaji, setidaknya kita sudah mampu menutupi kebutuhan tanpa perlu menambah utang.

Namun, ada tantangan tersendiri di level ini. Jika terjadi pengeluaran tak terduga seperti kecelakaan atau kebutuhan mendesak, anggaran kita bisa goyah, yang pada akhirnya membuat kita kembali terjerat utang. 

Kondisi ini membuat kita lebih berhati-hati dalam mengambil risiko dengan dana yang kita miliki. 

Akibatnya, kita mungkin memilih untuk menyimpan uang di rekening tabungan daripada menginvestasikannya, meskipun dalam jangka panjang, investasi mungkin menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar.

Level 3: Accumulation (Akumulasi)