Mereka juga adalah orang yang ketika mencoba memulai bisnis dan tidak ada produk yang terjual, mereka menyalahkan ekonomi atau pemerintah, padahal merekalah yang tidak banyak usaha untuk memasarkan produk atau meningkatkan skill jualan mereka.
Kenyataan hidup yang keras adalah jika kita ingin sesuatu, kita harus siap untuk mendapatkannya sendiri.Â
Jangan menyalahkan orang lain, kehidupan kalian, pemerintah, atau faktor eksternal lainnya sebagai penyebab kenapa kalian tidak mendapatkan kesuksesan finansial yang kalian inginkan.Â
Pahami bahwa kalianlah yang memegang kendali dan semuanya tergantung pada kalian. Jadi, jika hasil dari pilihan kalian tidak sesuai ekspektasi, terima itu sebagai kesalahan kalian, belajar, dan move on. Jangan jadi seperti orang yang tidak sukses dan mencari kesalahan di semua hal kecuali diri mereka sendiri.
5. Orang yang Gampang Menyerah
Fokus dalam bekerja itu satu hal, tapi ketekunan adalah hal lain. Ketekunan adalah ketahanan dalam melakukan sesuatu meskipun ada kesulitan atau keterlambatan dalam mencapai kesuksesan.Â
Itu yang membuat kita maju terus walaupun hasil yang kita harapkan belum muncul pada waktu tertentu atau belum sesuai target kita.Â
Nilai ketekunan ini digambarkan dengan sempurna di dalam buku "The Dip" yang ditulis oleh Seth Godin.Â
Dia menjelaskan bahwa setiap kali kita memulai proyek baru, ada periode pertumbuhan yang stagnan di mana kebanyakan orang menyerah.Â
Godin mengatakan di awal, ketika kita baru memulai sesuatu, itu seru selama beberapa hari dan minggu berikutnya. Pembelajaran cepat yang kita alami membuat kita terus maju.Â
Lalu terjadilah "The Dip", yaitu perjalanan panjang antara memulai dan mahir. Perjalanan panjang ini sebenarnya adalah jalan pintas karena itu membawa kita ke tujuan lebih cepat dari jalan lain manapun.
Orang yang tidak akan menjadi kaya tidak punya ketekunan dan kesabaran untuk melihat sesuatu sampai akhir. Mereka yang akan selalu miskin justru ahli dalam hal menyerah, dan menyerah adalah kegagalan yang permanen.Â