Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau Jadi Kaya? Hindari 5 Kebiasaan Ini untuk Sukses

8 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 8 Agustus 2024   12:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecuali kalian menang undian atau menemukan harta karun, atau ada hujan uang, untuk menjadi kaya kalian butuh pengetahuan. 

Ada pepatah yang mengatakan bahwa semakin banyak kalian belajar, semakin banyak kalian menghasilkan. Sayangnya, banyak dari kita yang berhenti belajar setelah lulus SMA atau kuliah. 

Kita sekolah hanya untuk mendapatkan gelar dan bekerja, bukan karena suka dengan kegiatan belajar, bukan karena menikmati proses mempelajari sesuatu. 

Setelah euforia mendapatkan gaji hilang, kita menghabiskan waktu untuk menonton Netflix untuk menghilangkan rasa jenuh dari rutinitas pekerjaan kita.

Orang kaya memahami betapa bernilainya belajar dan mereka terus belajar meskipun sudah punya banyak uang. 

Contohnya adalah Bill Gates, co-founder Microsoft, yang dikenal sebagai pembaca buku yang rajin dan sering merekomendasikan buku-buku yang dia baca lewat blog pribadinya, Gates Notes. 

Juga ada Warren Buffett, seorang investor terkenal yang juga salah satu orang terkaya di dunia saat ini, yang sering menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca buku dan laporan keuangan. 

Mark Zuckerberg, co-founder sekaligus CEO Meta, juga dikenal rajin membaca buku dan pernah menjalankan beberapa proyek pribadi untuk membaca buku baru setiap dua minggu.

4. Orang yang Tidak Bertanggung Jawab

Orang miskin atau orang yang tidak akan menjadi kaya adalah orang yang tidak pernah belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. 

Mereka selalu menyalahkan orang lain atau hal lain selain diri mereka sendiri atas konsekuensi dari apa yang mereka lakukan. 

Mungkin mereka adalah anak-anak yang dulunya tidak belajar untuk ujian dan kemudian menyalahkan guru ketika mendapatkan nilai yang jelek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun