Pada tahun 2018, Tyler Watts melakukan penelitian yang terinspirasi oleh eksperimen Mischel.Â
Watts menggunakan sampel yang jauh lebih besar dan lebih representatif, mencakup sekitar 900 anak dibandingkan dengan 90 anak di eksperimen awal.Â
Penelitian ini juga mempertimbangkan faktor seperti pendapatan keluarga dan latar belakang pendidikan orang tua.
Watts menemukan bahwa kemampuan menunda kepuasan tidak selalu menjadi indikator kesuksesan jangka panjang.Â
Anak-anak dari keluarga kaya, yang memiliki lebih banyak jaminan finansial dan stabilitas, cenderung lebih mampu menunggu marshmallow kedua dan menunjukkan kesuksesan yang lebih baik di masa depan.Â
Sebaliknya, anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah cenderung memilih hadiah kecil segera karena ketidakpastian finansial yang mereka hadapi.Â
Dalam konteks ini, menunda kepuasan bisa menjadi risiko yang tinggi bagi mereka karena jaminan masa depan yang kurang jelas.
Penelitian Watts menunjukkan bahwa untuk anak-anak dari keluarga miskin, menunda kepuasan mungkin tampak kurang realistis.Â
Mereka mungkin merasa bahwa marshmallow kedua tidak akan pernah menjadi kenyataan karena kebutuhan finansial yang mendesak.Â
Bahkan janji orang tua untuk memberikan hadiah di masa depan mungkin sering kali tidak terpenuhi, mengingat keterbatasan finansial yang ada.Â
Ini menciptakan siklus kemiskinan yang membuat anak-anak dari keluarga kurang beruntung lebih memilih kepuasan jangka pendek sebagai cara untuk menghadapi ketidakpastian hidup.