Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berbelanja dalam Keadaan Lapar: Mengapa Bisa Berujung Boros?

23 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 23 Juli 2024   06:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika lapar, otak berada dalam kondisi mencari kepuasan cepat dan lebih rentan terhadap godaan impulsif. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Minnesota menemukan bahwa orang yang berbelanja dalam keadaan lapar lebih mungkin membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan, karena rasa lapar memicu respon emosional yang kuat.

Pilihan Makanan Berkalori Tinggi

Ketika lapar, jenis makanan yang dipilih pun cenderung berbeda. Biasanya, makanan yang dibeli adalah yang berkalori tinggi, mengandung gula, atau lemak. 

Hal ini karena tubuh secara alami mencari sumber energi cepat untuk mengatasi rasa lapar. Makanan berkalori tinggi memberikan energi instan, meskipun seringkali tidak sehat dan dapat menyebabkan penyesalan setelahnya. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang berbelanja dalam keadaan lapar lebih cenderung membeli makanan tinggi kalori dan junk food, dibandingkan dengan mereka yang berbelanja setelah makan.

Psikologi di Balik Pembelian Impulsif Saat Lapar

Psikologi memainkan peran besar dalam keputusan berbelanja kita. 

Ketika lapar, tubuh kita berada dalam keadaan stres yang lebih tinggi. 

Hormon kortisol, yang dilepaskan saat kita lapar, dapat meningkatkan perasaan cemas dan mendorong perilaku mencari kepuasan segera. 

Inilah sebabnya mengapa kita lebih rentan terhadap pembelian impulsif saat lapar. Otak kita secara alami ingin mengurangi rasa tidak nyaman ini secepat mungkin, dan berbelanja bisa menjadi salah satu cara untuk mencapainya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berbelanja

Selain rasa lapar, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan berbelanja kita:

Emosi: 

Perasaan seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kemarahan dapat mempengaruhi cara kita berbelanja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun