Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengendalikan Ketakutan untuk Mewujudkan Keinginan

8 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 8 Mei 2024   12:02 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ketakutan. sumber: freepik

Ketakutan datang dalam berbagai bentuk, mulai dari ketakutan akan kegagalan, ketakutan akan ketidakpastian, hingga ketakutan akan penolakan atau kehilangan.

Ketakutan bekerja dalam siklus yang berputar. Ketika kita merasakan ketakutan, pikiran kita cenderung terobsesi dengan gambaran-gambaran negatif tentang apa yang kita takuti. 

Ini menciptakan lingkaran setan di mana energi kita terperangkap dalam pemikiran-pemikiran negatif, yang kemudian menarik lebih banyak situasi yang memicu ketakutan kita, sehingga memperkuat ketakutan itu sendiri.

Contoh nyata dari kekuatan ketakutan dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, seseorang yang takut akan kegagalan cenderung mengalami kegagalan karena pikirannya terobsesi dengan gambaran-gambaran negatif tentang kegagalan tersebut. 

Begitu pula dengan seseorang yang takut akan kehilangan kekayaan, cenderung mengalami kesulitan finansial karena energinya terpaku pada pemikiran-pemikiran tentang kekurangan dan kehilangan.

Mengubah Pola Pikir

Namun, meskipun ketakutan dapat menjadi penghalang besar, kita memiliki kekuatan untuk mengubah pola pikir kita dan mengendalikan ketakutan tersebut. 

Pertama-tama, kita perlu mengenali ketakutan kita dengan jelas. Dengan memahami sumber ketakutan kita, kita dapat lebih mudah mengatasinya. 

Misalnya, jika seseorang takut akan kegagalan, dia perlu menyadari bahwa ketakutan itu mungkin berasal dari rasa rendah diri atau kepercayaan diri yang rendah.

Selanjutnya, kita perlu mengubah fokus pikiran kita dari ketakutan menjadi keinginan. 

Alih-alih membiarkan pikiran kita terjebak dalam bayang-bayang ketakutan, kita harus aktif membayangkan apa yang kita inginkan dalam hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun