Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kapan Harus Cuek dan Kapan Harus Membuka Diri

6 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   12:02 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua kritik atau komentar negatif berasal dari tempat yang benar. 

Beberapa orang mungkin mencoba menurunkan kita untuk alasan mereka sendiri, sementara yang lain mungkin tidak memahami atau menghargai kemampuan kita sepenuhnya. 

Dalam situasi seperti ini, bersikap cuek dapat menjadi strategi yang kuat.

Namun, itu juga penting untuk tidak terlalu membatasi diri dalam pembangunan karakter. 

Meskipun kita mungkin memiliki kelebihan dan kekuatan yang kita andalkan, ada juga ruang untuk pertumbuhan dan perbaikan. 

Membuka diri terhadap masukan konstruktif dan kemungkinan untuk belajar dari pengalaman orang lain adalah bagian penting dari proses pertumbuhan pribadi dan profesional.

Menetapkan Mimpi dan Tujuan Besar

Setiap dari kita memiliki mimpi dan tujuan besar yang ingin kita capai dalam hidup. 

Mimpi dan tujuan ini adalah apa yang mendorong kita maju, memberikan fokus pada tindakan kita sehari-hari, dan membantu kita mengatasi rintangan yang muncul di sepanjang jalan.

Seringkali, orang-orang di sekitar kita mungkin tidak sepenuhnya memahami atau mendukung mimpi dan tujuan kita. 

Mereka mungkin meragukan kemampuan kita atau mencoba menarik kita ke arah yang berbeda. Dalam situasi seperti ini, penting untuk tetap teguh pada visi kita sendiri dan tidak terlalu terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Namun, kita juga harus berhati-hati untuk tidak menutup diri terhadap masukan yang bermanfaat. Kadang-kadang, kritik yang kita terima mungkin memiliki nilai yang berharga, meskipun sulit untuk didengar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun