Argumentasi mereka seringkali didasarkan pada pertimbangan finansial, di mana mereka menyoroti biaya-biaya tersembunyi yang terkait dengan kepemilikan rumah, seperti perawatan, perbaikan, dan pajak properti.
Namun, bagi sebagian Generasi Z yang masih memegang teguh impian untuk memiliki rumah sendiri, ada strategi finansial yang dapat membantu mereka mewujudkannya.
Menggunakan Leverage untuk Membeli Rumah
Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh Generasi Z adalah leverage. Leverage adalah penggunaan kredit atau pinjaman untuk membesarkan aset.Â
Sebagai contoh, daripada langsung membayar uang muka (DP) untuk rumah atau mobil, Generasi Z dapat menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi, misalnya dalam reksa dana.Â
Kemudian, mereka dapat mengajukan kredit dengan batas maksimal yang diizinkan oleh bank, misalnya 30% dari total aset yang dimiliki.Â
Dengan cara ini, uang mereka tetap dapat berkembang melalui investasi, sementara mereka menggunakan kredit untuk membeli aset yang diinginkan.
Dengan demikian, Generasi Z dapat memanfaatkan dana mereka secara lebih efisien dan memperbesar peluang mereka untuk memiliki rumah sendiri.
Mengelola Keuangan dengan Tepat
Selain menggunakan leverage, Generasi Z juga perlu mengelola keuangan mereka dengan tepat. Hal ini termasuk dalam hal melacak pengeluaran dan menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi.Â
Dengan menggunakan layanan perbankan digital yang menawarkan fitur pelacakan pengeluaran, Generasi Z dapat lebih mudah mengendalikan pengeluaran mereka dan mengalokasikan dana dengan lebih efisien.
Tak hanya itu, mereka juga perlu membuat anggaran bulanan yang realistis dan disiplin dalam mengikuti anggaran tersebut.Â
Dengan demikian, mereka dapat memastikan bahwa mereka tidak menghabiskan lebih dari yang mereka mampu dan memiliki dana yang cukup untuk mencapai tujuan finansial mereka, termasuk memiliki rumah sendiri.