Faktor terpenting yang memengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar THR adalah aliran kas atau cash flow.Â
Cash flow yang rendah atau bahkan negatif bisa menjadi indikator utama bahwa perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial.Â
Dalam kondisi seperti ini, perusahaan harus membuat keputusan yang sulit, antara memprioritaskan pembayaran THR atau menjaga likuiditas dan kelangsungan operasional perusahaan.
Selain itu, penurunan orderan atau produksi juga menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Industri manufaktur, terutama yang bergerak di sektor tekstil dan garmen, merupakan salah satu yang paling terdampak oleh penurunan aktivitas ekonomi akibat pandemi.Â
Permintaan yang menurun secara drastis membuat banyak perusahaan kesulitan untuk menjaga tingkat produksi mereka, apalagi dengan kewajiban membayar THR yang harus dipenuhi.
Bukan hanya faktor eksternal seperti pandemi yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar THR, tetapi juga faktor internal seperti manajemen keuangan yang kurang efisien.Â
Beberapa perusahaan mungkin mengalami masalah struktural dalam manajemen keuangan mereka, seperti pengelolaan utang yang tidak efektif atau penggunaan modal yang tidak optimal.Â
Dalam situasi seperti ini, pembayaran THR mungkin menjadi korban dari kekurangan manajemen keuangan yang telah ada sebelumnya.
Peran Pemerintah dan Regulasi Terkait
Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan regulasi yang mendukung keberlangsungan bisnis dan kesejahteraan karyawan.Â
Regulasi yang jelas dan berpihak kepada semua pihak dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan dalam lingkungan bisnis.
Namun, dalam kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini, beberapa perusahaan mungkin mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban ini.