Pemerintah dapat meluncurkan kampanye penyuluhan dan edukasi tentang pentingnya manajemen keuangan yang sehat, termasuk bahaya penggunaan pinjaman online untuk biaya Idul Fitri.Â
Program-program ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media massa, sekolah, dan lembaga-lembaga masyarakat.
c. Pengawasan Ketat
Regulator keuangan perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik pinjaman online, termasuk memantau kepatuhan perusahaan-perusahaan pinjaman terhadap regulasi yang ada.Â
Tindakan tegas perlu diambil terhadap perusahaan-perusahaan yang melanggar aturan, untuk melindungi konsumen dari praktik yang merugikan.
6. Mengubah Paradigma Konsumsi
Selain tindakan pemerintah dan regulasi, penting juga untuk mengubah paradigma konsumsi masyarakat secara keseluruhan.Â
Masyarakat perlu melepaskan budaya konsumtif yang mengutamakan penampilan atau kesan sosial, dan mulai mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan keberlanjutan dalam setiap keputusan finansial yang mereka ambil.
Dalam konteks Idul Fitri, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada barang-barang mewah atau status sosial, tetapi pada kebersamaan dan kedermawanan.Â
Memiliki pakaian baru atau makanan lezat adalah bonus yang menyenangkan, tetapi kehangatan keluarga dan kebahagiaan bersama adalah hal yang jauh lebih berharga.
Kesimpulan
Penggunaan pinjaman online untuk biaya Idul Fitri adalah praktik yang tidak sehat secara finansial dan dapat membahayakan stabilitas keuangan individu.Â
Dalam menghadapi tantangan finansial di masa Idul Fitri, penting untuk mengambil langkah-langkah bijak, seperti membuat anggaran yang realistis, mencari sumber dana alternatif, dan meningkatkan literasi keuangan.
Namun, pada akhirnya, perubahan paradigma konsumsi dalam masyarakat juga diperlukan untuk mengarahkan individu menuju keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.