Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Beras Mahal, Harga Beras Singkong Lebih Mahal

12 Maret 2024   12:02 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:48 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan-pertanyaan ini membawa saya pada refleksi yang lebih dalam tentang kompleksitas harga dan nilai pangan dalam masyarakat kita. 

Dalam konteks harga beras singkong yang tinggi, pertanyaan tentang akses dan keadilan dalam hal pangan menjadi semakin relevan. 

Bagaimana masyarakat dapat memastikan bahwa semua orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup dan terjangkau? Apakah ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini?

Tentu saja, tidak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Namun, kesadaran akan kompleksitas harga dan nilai pangan adalah langkah pertama yang penting dalam mencari solusi yang lebih baik. 

Dengan lebih memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga pangan, kita dapat lebih baik memahami bagaimana cara kerja pasar pangan dan bagaimana kita dapat berkontribusi dalam memastikan akses terhadap pangan yang adil dan terjangkau bagi semua orang.

Saat saya meninggalkan supermarket pada hari itu, pikiran saya masih dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang harga beras singkong yang misterius. 

Namun, saya juga merasa optimis bahwa dengan penelitian dan kesadaran yang lebih besar tentang masalah ini, kita dapat mencari solusi yang lebih baik untuk memastikan bahwa harga pangan tetap terjangkau bagi semua orang. 

Dan dengan itu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun