Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Beras Mahal, Harga Beras Singkong Lebih Mahal

12 Maret 2024   12:02 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:48 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasi singkong sumber: dokpri

 Singkong mentah biasanya dijual dengan harga sekitar 10 ribu rupiah per kilogram, tetapi ketika diolah menjadi beras singkong, harganya melambung hingga mencapai 50 ribu rupiah per kilogram. Apa yang menyebabkan lonjakan harga yang signifikan ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mulai menelusuri rantai pasok dari singkong mentah hingga beras singkong yang akhirnya berada di rak supermarket. 

Saya menemukan bahwa proses pengolahan singkong menjadi beras singkong melibatkan biaya tambahan yang signifikan. Selain biaya tenaga kerja dan biaya pengolahan, ada juga biaya transportasi dan distribusi yang perlu diperhitungkan.

Selain itu, saya juga menemukan bahwa ada faktor-faktor lain yang memengaruhi harga beras singkong. Salah satunya adalah permintaan yang tinggi dari pasar.

 Singkong, sebagai sumber pangan yang penting di banyak negara, memiliki permintaan yang cukup tinggi. Namun, jika pasokan tidak mampu memenuhi permintaan, ini dapat menyebabkan lonjakan harga yang signifikan.

Tidak hanya itu, ada juga faktor-faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi harga beras singkong. Misalnya, fluktuasi harga bahan bakar atau perubahan kebijakan pemerintah dapat memengaruhi biaya produksi dan distribusi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi harga jual beras singkong.

Implikasi Sosial dan Ekonomi

Namun, meskipun saya dapat memahami beberapa faktor yang memengaruhi harga beras singkong, saya masih merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut. 

Rasanya sulit dipercaya bahwa singkong, yang selama ini dianggap sebagai sumber pangan alternatif yang murah dan melimpah, sekarang memiliki harga yang begitu tinggi. 

Bagi banyak orang, terutama mereka yang bergantung pada penghasilan terbatas, harga seperti itu bisa menjadi beban yang berat.

Selain itu, ada juga aspek sosial dan ekonomi yang perlu dipertimbangkan dalam konteks harga beras singkong yang tinggi ini. 

Bagaimana dampaknya bagi masyarakat yang bergantung pada beras sebagai sumber karbohidrat utama? Apakah ada upaya untuk memastikan bahwa harga pangan tetap terjangkau bagi semua orang, terlepas dari fluktuasi harga di pasar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun