Singkong mentah biasanya dijual dengan harga sekitar 10 ribu rupiah per kilogram, tetapi ketika diolah menjadi beras singkong, harganya melambung hingga mencapai 50 ribu rupiah per kilogram. Apa yang menyebabkan lonjakan harga yang signifikan ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mulai menelusuri rantai pasok dari singkong mentah hingga beras singkong yang akhirnya berada di rak supermarket.Â
Saya menemukan bahwa proses pengolahan singkong menjadi beras singkong melibatkan biaya tambahan yang signifikan. Selain biaya tenaga kerja dan biaya pengolahan, ada juga biaya transportasi dan distribusi yang perlu diperhitungkan.
Selain itu, saya juga menemukan bahwa ada faktor-faktor lain yang memengaruhi harga beras singkong. Salah satunya adalah permintaan yang tinggi dari pasar.
 Singkong, sebagai sumber pangan yang penting di banyak negara, memiliki permintaan yang cukup tinggi. Namun, jika pasokan tidak mampu memenuhi permintaan, ini dapat menyebabkan lonjakan harga yang signifikan.
Tidak hanya itu, ada juga faktor-faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi harga beras singkong. Misalnya, fluktuasi harga bahan bakar atau perubahan kebijakan pemerintah dapat memengaruhi biaya produksi dan distribusi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi harga jual beras singkong.
Implikasi Sosial dan Ekonomi
Namun, meskipun saya dapat memahami beberapa faktor yang memengaruhi harga beras singkong, saya masih merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut.Â
Rasanya sulit dipercaya bahwa singkong, yang selama ini dianggap sebagai sumber pangan alternatif yang murah dan melimpah, sekarang memiliki harga yang begitu tinggi.Â
Bagi banyak orang, terutama mereka yang bergantung pada penghasilan terbatas, harga seperti itu bisa menjadi beban yang berat.
Selain itu, ada juga aspek sosial dan ekonomi yang perlu dipertimbangkan dalam konteks harga beras singkong yang tinggi ini.Â
Bagaimana dampaknya bagi masyarakat yang bergantung pada beras sebagai sumber karbohidrat utama? Apakah ada upaya untuk memastikan bahwa harga pangan tetap terjangkau bagi semua orang, terlepas dari fluktuasi harga di pasar?