Ketika mendengar kata "komunis", mungkin banyak di antara kita yang langsung teringat dengan sejarah kelam Indonesia terkait Gerakan 30 September 1965, atau mungkin mengingat Partai Komunis Indonesia (PKI).Â
Atau bahkan, beberapa negara seperti Korea Utara, Uni Soviet, Kuba, dan Tiongkok yang pernah mengadopsi sistem komunisme.Â
Namun, di balik idealisme dan janji-janji kesejahteraan, kenapa sistem ini pada akhirnya gagal untuk memberikan kemakmuran kepada masyarakat?
Latar Belakang Pemikiran Komunisme
Gagasan komunisme bermula dari kondisi industri pada abad ke-19, yang mengalami transisi besar-besaran selama era industrialisasi.Â
Teknologi seperti mesin uap digunakan secara luas untuk mempercepat produksi dalam bentuk pabrik industri besar. Meskipun ini meningkatkan efisiensi produksi, namun juga menimbulkan masalah sosial seperti eksploitasi tenaga kerja dan ketidaksetaraan ekonomi.
Karl Marx, seorang filsuf Jerman, bersama Friedrich Engels, menguraikan gagasan ekonomi komunisme dalam pamflet berjudul "Manifesto Komunis" pada tahun 1848.Â
Mereka menyoroti eksploitasi dan penindasan terhadap pekerja oleh pemilik modal, serta mendorong revolusi kaum pekerja untuk mengambil alih alat produksi.Â
Namun, perlu dicatat bahwa gagasan Marx lebih berfokus pada cara hidup komunal masyarakat tanpa kelas sosial dan kepemilikan pribadi, bukan pembentukan negara komunis.
Penerapan Komunisme dalam Praktik
Gerakan komunis pertama yang berhasil merealisasikan revolusi adalah Bolshevik di Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Lenin pada tahun 1917, membentuk Uni Soviet.Â
Namun, para pemimpin revolusi ini seringkali menafsirkan gagasan Marx secara berbeda, tanpa panduan konkret untuk mewujudkan visi tersebut dalam tatanan negara.