Sebelum mulai berinvestasi untuk tujuan jangka panjang, penting untuk membangun tabungan darurat yang cukup sebagai cadangan dana untuk menghadapi keadaan darurat atau situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis yang tidak terduga.
Tabungan darurat biasanya setara dengan 3-6 bulan biaya hidup kita. Dana ini harus tersedia dalam bentuk yang mudah diakses, seperti tabungan atau rekening pasar uang, dan hanya digunakan untuk keadaan darurat yang sesungguhnya.
5. Pertimbangkan Asuransi Proteksi
Asuransi proteksi, seperti asuransi jiwa, kesehatan, dan asuransi perlindungan pendapatan, juga merupakan bagian penting dari rencana keuangan jangka panjang.Â
Asuransi ini dapat memberikan perlindungan finansial terhadap risiko-risiko tak terduga yang dapat mengganggu rencana keuangan kita.
Asuransi jiwa, misalnya, memberikan perlindungan finansial kepada keluarga kita jika kita meninggal dunia, sedangkan asuransi kesehatan membantu kita menanggung biaya perawatan medis yang mahal.
6. Pendidikan Keuangan Terus-Menerus
Rencana keuangan jangka panjang tidak berhenti setelah kita merumuskan strategi awal.Â
Penting untuk terus memperbarui dan memantau rencana tersebut seiring berjalannya waktu, serta terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang keuangan.
Dengan memperbarui rencana keuangan jangka panjang secara teratur, kita dapat memastikan bahwa strategi kita tetap relevan dengan perubahan kondisi keuangan dan tujuan hidup kita.Â
Selain itu, terus meningkatkan pengetahuan keuangan akan membantu kita membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan bijak.
7. Mulai dari Sekarang
Yang terpenting, mulailah merencanakan keuangan jangka panjang sejak dini. Semakin cepat kita mulai, semakin besar peluang kita untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang kita.Â
Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membawa kita lebih dekat kepada impian-impian kita di masa depan.