Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hidup Hemat atau Foya-Foya, Mana yang Lebih Sukses?

15 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   19:30 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita melihat sekeliling, mungkin ada orang yang hidup hemat, rapi, dan selalu menunjukkan sikap sopan serta bersedia meminta maaf dalam segala situasi. 

Namun, di sisi lain, ada orang lain yang terkesan hidup foya-foya, boros, dan tampaknya tidak mempedulikan kesopanan atau kehati-hatian dalam menghabiskan uang. 

Pertanyaannya adalah, mengapa orang yang terlihat boros bisa lebih kaya dan bahagia dibandingkan dengan orang yang hidup hemat?

Fenomena ini memang menarik untuk diteliti lebih dalam. Untuk memahami alasan di baliknya, kita perlu melihat lebih dalam lagi ke dalam perilaku dan pandangan hidup kedua tipe individu ini.

Perspektif Hidup: Orang yang Bahagia Lebih Sukses?

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa pandangan hidup seseorang sangat memengaruhi hasil yang mereka dapatkan dalam hidup. 

Orang yang memiliki pandangan positif terhadap kehidupan cenderung lebih berhasil dalam mencapai tujuan mereka, baik secara finansial maupun secara pribadi.

Orang yang hidup hemat dan selalu bersikap sopan mungkin memiliki pandangan hidup yang berfokus pada kehati-hatian, tanggung jawab, dan keteraturan. 

Mereka mungkin cenderung berpikir bahwa kesuksesan datang dari menghemat uang, menghindari pemborosan, dan menjaga tatanan kehidupan yang baik.

Di sisi lain, orang yang terkesan foya-foya dan boros mungkin memiliki pandangan hidup yang lebih bebas, lebih berani mengambil risiko, dan lebih terbuka terhadap pengalaman baru. 

Mereka mungkin melihat kebahagiaan sebagai prioritas utama dalam hidup, dan mereka tidak ragu untuk menghabiskan uang untuk hal-hal yang mereka anggap menyenangkan atau membawa kebahagiaan.

ilustrasi bahagia. sumber: freepik
ilustrasi bahagia. sumber: freepik

Kunci Bahagia: Pilihan atau Takdir?

Penting untuk dipahami bahwa kebahagiaan sebenarnya adalah pilihan, bukan takdir. 

Kita semua memiliki kendali atas bagaimana kita merespons situasi dan kejadian dalam hidup kita. Memilih untuk menjadi bahagia adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih memuaskan dan sukses.

Namun, seringkali orang cenderung membiarkan keadaan atau orang lain menentukan tingkat kebahagiaan mereka. 

Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat bahagia karena kondisi eksternal seperti keuangan, pekerjaan, atau hubungan. Namun, pada kenyataannya, kebahagiaan berasal dari dalam diri kita sendiri dan bukan dari lingkungan eksternal.

Pandangan Ilmiah Terhadap Kebahagiaan

Dalam perspektif psikologi positif, konsep kebahagiaan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup. 

Psikolog positif seperti Martin Seligman menekankan pentingnya "flourishing" atau berkembang dengan penuh makna dalam hidup.

Ketika seseorang merasa bahagia, otak melepaskan zat kimia positif seperti endorfin dan serotonin. 

Ini bukan hanya memberikan perasaan nyaman, tetapi juga meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kreativitas, dan memperpanjang umur. 

Dengan demikian, menciptakan kebahagiaan bukan hanya tentang meraih kesuksesan eksternal, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan tidak hanya tentang meraih kesuksesan finansial. 

Kebahagiaan melibatkan keseimbangan antara aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual dalam hidup kita. 

Oleh karena itu, dalam mengejar kebahagiaan, kita perlu memperluas konsep tersebut dan menciptakan keseimbangan yang menyeluruh dalam hidup kita.

Mengapa Orang yang Boros Bisa Lebih Kaya?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa orang yang terkesan boros atau foya-foya bisa lebih kaya atau berhasil secara finansial dibandingkan dengan orang yang hidup hemat dan berhati-hati dalam pengeluaran?

Pertama-tama, perlu dicatat bahwa boros tidak sama dengan pemborosan yang tidak bertanggung jawab. 

Orang yang terkesan boros mungkin memiliki pola pengeluaran yang lebih bebas dan cenderung menghabiskan uang untuk hal-hal yang mereka anggap penting atau menyenangkan. 

Namun, itu tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas keuangan mereka.

Beberapa alasan mengapa orang yang terkesan boros bisa lebih kaya atau sukses secara finansial termasuk:

  1. Mengambil Risiko: Orang yang terkesan boros mungkin lebih berani mengambil risiko dalam hal keuangan. Mereka mungkin lebih condong untuk berinvestasi dalam peluang yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar, meskipun itu melibatkan risiko yang lebih tinggi.

  2. Membangun Jaringan dan Hubungan: Orang yang terkesan boros mungkin lebih terbuka dan ekstrovert dalam membangun hubungan sosial. Mereka mungkin memiliki jaringan yang lebih luas dari orang-orang yang dapat membantu mereka dalam karir atau bisnis mereka.

  3. Pola Pikir Kaya: Orang yang sukses secara finansial sering kali memiliki pola pikir yang berbeda tentang uang dan kekayaan. Mereka melihat uang sebagai alat untuk mencapai tujuan dan kepuasan, bukan sebagai tujuan akhir dalam hidup. Mereka juga cenderung berpikir jangka panjang dan fokus pada investasi yang menghasilkan keuntungan jangka panjang.

  4. Pendidikan Keuangan dan Pengelolaan Uang yang Baik: Meskipun terkesan boros, banyak orang yang sukses secara finansial memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan dan cara mengelola uang mereka dengan bijaksana. Mereka mungkin memiliki strategi pengelolaan uang yang efektif, seperti investasi yang cerdas, pembayaran utang tepat waktu, dan pembelian yang bijaksana.

  5. Kreativitas dan Inovasi: Orang yang terkesan boros mungkin lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan peluang bisnis atau mencari solusi untuk masalah keuangan. Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk melihat peluang di mana orang lain tidak melihatnya dan berani mencoba hal-hal baru untuk mencapai kesuksesan.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan Antara Hemat dan Kebahagiaan

Dalam mengejar kekayaan dan kebahagiaan, penting untuk menemukan keseimbangan antara hemat dan pengeluaran yang bijaksana dengan menjaga kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi. 

Hal ini memungkinkan kita untuk mencapai tujuan keuangan kita sambil tetap menjaga keseimbangan dalam hidup dan meraih kebahagiaan.

Masing-masing dari kita memiliki preferensi dan nilai-nilai yang berbeda dalam hidup, dan penting untuk menghormati dan menghargai perbedaan tersebut. 

Apakah Anda memilih untuk hidup hemat dan berhati-hati dengan pengeluaran, atau memilih untuk lebih boros dalam menghabiskan uang, yang terpenting adalah bahwa Anda merasa bahagia dan puas dengan kehidupan Anda.

Dengan mengakui bahwa kebahagiaan adalah pilihan, kita dapat memilih untuk melihat kehidupan dengan pandangan yang lebih positif dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan kebahagiaan kita sendiri. 

Jadi, mari kita semua mengambil kontrol atas kehidupan kita dan memilih untuk bahagia setiap hari! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun