Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jepang: Krisis Kependudukan, Hikikomori dan Ekonomi yang Stagnan

13 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   11:48 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jepang. Sumber: Freepik

Hal ini menyebabkan generasi muda Jepang terbebani dengan pajak yang tinggi dan meningkatnya utang negara.

Tantangan Sosial di Kalangan Pemuda Jepang

Selain masalah kependudukan, Jepang juga menghadapi tantangan sosial yang signifikan di kalangan pemuda. 

Dalam dua hingga tiga dekade terakhir, kaum muda Jepang mengalami berbagai masalah sosial kompleks, yang menyebabkan pesimisme terhadap masa depan dan kurangnya minat untuk membentuk keluarga atau memiliki anak.

Salah satu penyebab utama krisis sosial ini adalah tekanan sosial dan budaya kerja yang tinggi. 

Budaya kerja yang diwarisi dari nilai-nilai bushido menciptakan lingkungan kerja yang ekstrem, di mana jam kerja yang panjang dan kurangnya penghargaan terhadap generasi muda membuat mereka kehilangan motivasi. 

Fenomena karoshi, atau meninggal di tempat kerja karena kelelahan, menjadi masalah serius di Jepang.

Tekanan sosial yang tinggi ini juga menyebabkan fenomena hikikomori, di mana banyak pemuda Jepang menarik diri dari interaksi sosial dan hidup secara menyendiri. 

Fenomena ini mengakibatkan sekitar 1,2 juta penduduk Jepang hidup sebagai hikikomori, menciptakan gangguan sosial yang signifikan.

Tantangan ini bukan hanya masalah individu tetapi menciptakan dampak luas pada struktur sosial dan ekonomi Jepang. 

Munculnya hikikomori mengurangi partisipasi mereka dalam kegiatan ekonomi dan sosial, menciptakan ketidakseimbangan yang semakin memperparah ketegangan di masyarakat.

Mandeknya Ekonomi: Antara Kemajuan dan Keterbelakangan

Di tengah krisis kependudukan dan sosial, ekonomi Jepang mengalami stagnasi yang mengejutkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun