Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Irit Bisa Membuat Hidup Makin Sulit?

16 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 16 Januari 2024   07:26 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak di antara kita yang tumbuh dengan ajaran untuk menjadi irit dalam mengelola keuangan. Menghemat dan menabung adalah kunci sukses yang ditanamkan dalam pola pikir kita sejak dini. 

Namun, seringkali, paradigma ini justru membawa dampak negatif terhadap kehidupan finansial kita. 

Bagaimana irit yang seharusnya menjadi strategi keuangan yang baik dapat berubah menjadi hambatan menuju kekayaan yang sesungguhnya?

Irit yang Berlebihan

Pertama-tama, mari kita menggali akar masalah dari pola pikir irit yang berlebihan. 

Irit sejatinya adalah kebijaksanaan yang bijak dalam mengelola uang. 

Menabung untuk masa depan, berinvestasi, dan menjaga keuangan dalam batas wajar adalah praktik yang sangat dianjurkan. 

Namun, ketika irit membawa kita pada keyakinan bahwa kita hanya pantas memiliki sejumlah uang tertentu, itulah ketika masalah mulai muncul.

Pikiran ini, tanpa disadari, memengaruhi alam bawah sadar kita. Alam bawah sadar kita menjadi terprogram dengan keyakinan bahwa rezeki yang kita miliki sangat terbatas. 

Seiring waktu, keyakinan ini menjadi kenyataan. Maka, kita harus menyadari bahwa kekayaan itu relatif dan terkait erat dengan bagaimana kita memandang dan memperlakukan uang.

Peran Alam Bawah Sadar dalam Menciptakan Kenyataan Finansial

Alam bawah sadar memiliki peran besar dalam menciptakan realitas hidup kita, termasuk dalam hal keuangan. 

Jika kita terus-menerus meyakini bahwa kita hanya memiliki sejumlah uang tertentu, maka itulah yang akan kita manifestasikan dalam hidup kita. 

Inilah yang seringkali disebut sebagai "hukum tarik menarik" atau "hukum ketertarikan" dalam dunia psikologi dan hukum alam.

Ketika kita irit secara berlebihan, alam bawah sadar kita akan memberi sinyal bahwa kita hanya punya uang sejumlah itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuka pikiran kita terhadap kemungkinan kekayaan yang lebih besar. 

Ini bukan berarti kita harus bermewah-mewahan atau menghambur-hamburkan uang tanpa tujuan yang jelas. Sebaliknya, kita perlu belajar untuk mengalirkan uang dengan bijak dan memberikan makna pada setiap pengeluaran.

ilustrasi menikmati hidup. sumber: freepik
ilustrasi menikmati hidup. sumber: freepik

Boros yang Bermakna: Kunci Keberlimpahan

Di sisi lain, kita juga perlu melihat pola pikir orang yang tampak lebih boros dan seringkali mendapatkan keberuntungan. 

Hal ini seringkali terjadi ketika seseorang tidak hanya mengeluarkan uang untuk kesenangan pribadi, tetapi juga untuk hal-hal yang memberikan makna dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Contohnya, seseorang yang sering memberikan sumbangan atau bersedekah dengan penuh makna. Tindakan baik ini membuka pintu energi positif dan alam bawah sadarnya akan membentuk keyakinan bahwa dia memiliki lebih dari cukup. 

Seiring waktu, keyakinan ini akan menciptakan realitas kekayaan yang sesungguhnya.

Jadi, pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mengubah pola pikir kita agar irit tidak lagi menjadi hambatan menuju kekayaan yang lebih besar?

1. Kesadaran akan Kekayaan yang Relatif

Langkah pertama adalah memahami bahwa kekayaan itu relatif. Jangan membatasi diri dengan keyakinan bahwa kita hanya pantas memiliki sejumlah uang tertentu. 

Buka pikiran kita terhadap kemungkinan keberlimpahan, dan terimalah bahwa kekayaan bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk kesehatan, kebahagiaan, dan hubungan yang bermakna.

2. Bersyukur atas Kekayaan yang Ada

Bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini. Fokus pada keberlimpahan daripada kekurangan dapat membantu mengubah pola pikir kita terkait uang. 

Bersyukur tidak hanya akan membuka pintu keberlimpahan, tetapi juga membuat kita lebih bahagia dan puas dengan hidup.

3. Sedekah dan Berbagi dengan Makna

Lakukan sedekah dan berbagi dengan penuh makna. Sumbangan atau bantuan yang diberikan dengan ikhlas akan membuka pintu keberlimpahan. 

Ingatlah bahwa kekayaan tidak hanya tentang seberapa banyak uang yang kita simpan, tetapi juga seberapa banyak yang kita bagi dan berikan makna pada kehidupan orang lain.

4. Jangan Takut untuk Mengeluarkan Uang untuk Kesehatan dan Kebahagiaan

Jangan terlalu pelit terhadap diri sendiri, terutama ketika menyangkut kesehatan dan kebahagiaan. 

Investasikan uang untuk hal-hal yang memberikan nilai tambah pada hidup kita, seperti olahraga, kegiatan yang kita cintai, atau perjalanan yang memberikan pengalaman berharga.

5. Gunakan Uang dengan Bijak untuk Menciptakan Makna

Kelola uang dengan bijak dan gunakan untuk menciptakan makna dalam hidup. Ini bisa melibatkan pengeluaran untuk pendidikan, pengembangan diri, atau pengalaman hidup yang membentuk karakter kita. 

Ingatlah bahwa setiap pengeluaran yang bermakna adalah investasi dalam diri sendiri.

6. Ubah Pola Pikir Irit Menjadi Mengalir

Terakhir, ubah pola pikir irit menjadi pola pikir yang mengalir. Biarkan uang mengalir dengan positif dalam hidup kita. 

Jangan terlalu fokus pada menabung dan mengumpulkan uang, tetapi fokuslah pada bagaimana uang tersebut dapat memberikan dampak positif pada hidup kita dan orang lain.

Penutup: Menciptakan Lingkaran Kekayaan yang Positif

Dalam mengelola keuangan dan mencari kekayaan, kita perlu memahami bahwa pola pikir kita memiliki peran besar. Irit yang berlebihan dapat menjadi hambatan, sementara pemborosan yang bermakna dapat membuka pintu menuju keberlimpahan.

Dengan menyadari kekayaan yang relatif, bersyukur atas apa yang kita miliki, berbagi dengan penuh makna, dan menggunakan uang dengan bijak, kita dapat mengubah pola pikir kita terkait uang. 

Dengan demikian, kita menciptakan lingkaran kekayaan yang positif, di mana uang tidak hanya menjadi alat pertukaran, tetapi juga sumber keberlimpahan, kebahagiaan, dan makna dalam hidup.

 Maka, mari bersama-sama membuka pintu kekayaan dengan mengubah pola pikir dari irit ke berlimpah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun