Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Idul Fitri Tanpa Baju Baru: Perjalanan Suistainable Fashion dalam Tradisi Kultural

14 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:10 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi idul fitri. sumber: freepik

Dalam perjalanan hidup saya, saya menyadari betapa pentingnya peran individu dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. 

Salah satu aspek yang saya telusuri adalah dampak industri fashion terhadap bumi kita. 

Berangkat dari kesadaran ini, saya memutuskan untuk mengubah kebiasaan belanja pakaian saya menjadi lebih berkelanjutan, menghindari pembelian pakaian yang tidak diperlukan, dan lebih memilih sustainable fashion. 

Artikel ini akan membahas perjalanan saya, upaya kecil yang saya lakukan, serta menggali lebih dalam ke dunia sustainable fashion yang semakin berkembang.

Mengubah Kebiasaan Belanja

Sebagai penggemar fashion, menghindari godaan untuk membeli pakaian yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan memang bukan hal yang mudah. 

Tren mode yang terus berkembang dan godaan untuk tampil gaya membuat kita seringkali terjebak dalam kebiasaan konsumtif. 

Namun, dengan kesadaran yang semakin tumbuh, saya mulai berpikir lebih kritis terhadap keputusan belanja saya.

Saya memulai dengan menilai kembali setiap pembelian pakaian yang saya lakukan. Saya bertanya pada diri sendiri apakah pakaian tersebut benar-benar diperlukan, ataukah hanya sekadar tren yang akan segera pudar. 

Hal ini memungkinkan saya untuk meminimalkan pembelian impulsif yang pada akhirnya hanya akan menjadi barang yang terabaikan di lemari pakaian.

Dalam proses ini, saya juga menyadari bahwa konsep minimalisme dapat membantu dalam menciptakan lemari pakaian yang lebih terorganisir dan lebih bernilai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun