Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membuka Pintu Kesempatan: Memahami Peran Privilege dalam Kesuksesan

11 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Privilege, sebuah kata yang sering kali mencuat dalam perbincangan masyarakat dan dunia maya baik di instagram dan facebook. 

Sebuah pernyataan kontroversial bahwa privilege tidak menjamin kesuksesan, melainkan hanya membuka kesempatan, telah menjadi topik perdebatan yang intens. 

Banyak yang menyatakan bahwa orang-orang sukses hanya berhasil karena keberuntungan memiliki privilege. 

Di sisi lain, ada juga yang menentang argumen tersebut dengan menyatakan bahwa usaha, kerja keras, dan ketekunan tetap menjadi kunci kesuksesan. 

Mari kita telusuri lebih dalam apakah privilege hanya membuka kesempatan ataukah menjadi jaminan besar dalam meraih kesuksesan.

1. Privilege: Pintu Kesempatan atau Jaminan Kesuksesan?

Privilege, pada dasarnya, dapat didefinisikan sebagai keuntungan atau hak istimewa yang dimiliki oleh individu atau kelompok tertentu. 

Keberadaan privilege ini bisa bersifat kompleks dan melibatkan berbagai aspek, seperti ekonomi, pendidikan, status sosial, dan faktor-faktor lainnya. 

Dikemukakan bahwa privilege hanya membuka pintu kesempatan, tetapi apakah ini berarti bahwa seseorang dapat mencapai kesuksesan tanpa perlu usaha keras?

Penting untuk memahami bahwa privilege tidak bersifat monolitik; banyak faktor yang saling terkait dan berpengaruh satu sama lain. 

Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga kaya mungkin memiliki akses ke pendidikan yang lebih baik, lingkungan yang mendukung, dan peluang pekerjaan yang lebih besar. 

Namun, apakah hal ini secara otomatis menjadikannya sukses? 

Beberapa orang berpendapat bahwa privilege hanya membuka pintu awal, dan kesuksesan selanjutnya tergantung pada individu bersangkutan.

2. Kesuksesan dan Usaha: Saling Terkait atau Terpisah?

Privilege tanpa usaha dan kerja keras mungkin tidak akan membawa seseorang jauh. 

Meskipun memiliki akses ke berbagai peluang, individu yang tidak mengoptimalkan keberuntungannya akan kesulitan meraih kesuksesan. 

Ini menunjukkan bahwa meskipun privilege dapat membuka kesempatan, usaha dan ketekunan tetap menjadi faktor penentu dalam mencapai tujuan.

Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga kaya mungkin dapat mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah terbaik, tetapi apakah dia benar-benar memanfaatkan peluang tersebut? 

Mengikuti pelajaran dengan tekun, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan mengembangkan keterampilan sosial juga diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan kehidupan sehari-hari.

3. Aspek Psikologi dan Privilege: Membentuk Karakter Kesuksesan

Privilege juga dapat memengaruhi aspek psikologis seseorang, termasuk etika kerja, cara berpakaian, dan cara berkomunikasi. 

Orang yang memiliki privilege seringkali terbiasa dengan standar hidup yang tinggi sejak kecil, dan ini dapat membentuk karakter mereka dalam mencapai kesuksesan.

Perilaku sehari-hari, seperti tata krama, etika berpakaian, dan kemampuan berkomunikasi, dapat menjadi aset yang tak ternilai. 

Meskipun mungkin terlahir dalam keluarga yang kurang mapan, usaha untuk mengembangkan diri dan memperbaiki aspek-aspek ini dapat membuka pintu menuju kesuksesan. 

Dengan demikian, aspek psikologis juga perlu dipertimbangkan ketika membahas peran privilege dalam mencapai kesuksesan.

4. Privilege dalam Konteks Finansial: Bukan Jaminan Mutlak

Penting untuk menyadari bahwa kekayaan finansial saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan jangka panjang. 

Pengelolaan keuangan yang bijak, investasi yang tepat, dan sikap yang seimbang terhadap gaya hidup juga menjadi faktor kunci dalam mempertahankan kesuksesan finansial.

Dalam banyak kasus, individu yang diberkati dengan privilege finansial sering kali menghadapi risiko terkait, seperti ketergantungan pada gaya hidup mewah yang sulit dipertahankan. 

Penting untuk memahami bahwa meskipun memiliki privilege finansial dapat membuka pintu menuju kesuksesan, keberlanjutan kesuksesan tersebut tetap memerlukan manajemen keuangan yang cerdas dan pilihan investasi yang tepat.

5. Dampak Privilege Terhadap Keluarga dan Pasangan

Privilege tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat memengaruhi dinamika keluarga dan hubungan pasangan. 

Orang yang sukses tetapi memiliki privilege seringkali dihadapkan pada tantangan baru, seperti keluarga yang tidak sehat atau pemilihan pasangan yang tidak tepat.

Keluarga yang terbiasa dengan tingkat kehidupan yang tinggi mungkin mengalami ketegangan ketika harus beradaptasi dengan perubahan, terutama jika tidak ada perencanaan finansial yang matang. 

Selain itu, pemilihan pasangan yang kurang tepat dapat menjadi beban tambahan, menghambat perjalanan menuju kesuksesan yang berkelanjutan.

6. Privilege dan Investasi: Risiko dan Peluang

Ketika berbicara tentang investasi, banyak orang yang memiliki privilege terkadang menjadi korban investasi yang kurang bijak. 

Influencer atau saudara yang menawarkan peluang investasi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dapat memancing individu untuk menempatkan semua asetnya tanpa pertimbangan yang matang.

Hal ini menjadi jebakan bagi orang yang tidak memiliki literasi finansial yang memadai. 

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman mengenai investasi, mengenali tanda-tanda investasi bodong, dan menjaga agar keberhasilan finansial tidak tergerus oleh keputusan investasi yang ceroboh.

7. Psikologi Finansial: Peran Penting Dalam Keberlanjutan Kesuksesan

Aspek psikologi finansial, yaitu cara individu merespons dan mengelola keuangan mereka, juga memegang peran penting dalam keberlanjutan kesuksesan. 

Kesadaran mengenai cara kita berhubungan dengan uang, cara mengelola stres finansial, dan kemampuan untuk membuat keputusan finansial yang cerdas adalah kunci untuk mempertahankan dan memperluas kesuksesan finansial.

8. Pentingnya Literasi Keuangan dan Psikologi: Menyelaraskan Keberhasilan

Dalam menghadapi kompleksitas hubungan antara privilege, usaha, dan kesuksesan, literasi keuangan dan pemahaman psikologi finansial menjadi kunci penyelarasan. 

Pengetahuan yang baik tentang bagaimana mengelola keuangan, membuat investasi yang cerdas, dan menjaga kesehatan mental dalam menghadapi perubahan kehidupan, merupakan fondasi yang kuat untuk meraih dan mempertahankan kesuksesan.

9.Mendefinisikan Ulang Kesuksesan

Terakhir, kita perlu mendefinisikan ulang apa yang dimaksud dengan kesuksesan. 

Kesuksesan bukan hanya tentang kekayaan materi, tetapi juga melibatkan keseimbangan hidup, kebahagiaan, dan kontribusi positif terhadap masyarakat. 

Dengan melibatkan literasi finansial, pengelolaan psikologi finansial, dan usaha keras, kita dapat mencapai bentuk kesuksesan yang lebih holistik dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Privilege memang bisa membuka pintu kesempatan, namun tidak dapat dianggap sebagai jaminan kesuksesan. 

Usaha keras, determinasi, dan manajemen keuangan yang bijak tetap menjadi faktor penentu dalam mencapai tujuan hidup. 

Dalam perjalanan menuju kesuksesan, kita perlu melibatkan literasi finansial dan pemahaman psikologi finansial untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul. 

Mengejar kesuksesan bukan hanya tentang memiliki privilege, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola, mengembangkan, dan menyelaraskan potensi yang kita miliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun