Namun, apakah hal ini secara otomatis menjadikannya sukses?Â
Beberapa orang berpendapat bahwa privilege hanya membuka pintu awal, dan kesuksesan selanjutnya tergantung pada individu bersangkutan.
2. Kesuksesan dan Usaha: Saling Terkait atau Terpisah?
Privilege tanpa usaha dan kerja keras mungkin tidak akan membawa seseorang jauh.Â
Meskipun memiliki akses ke berbagai peluang, individu yang tidak mengoptimalkan keberuntungannya akan kesulitan meraih kesuksesan.Â
Ini menunjukkan bahwa meskipun privilege dapat membuka kesempatan, usaha dan ketekunan tetap menjadi faktor penentu dalam mencapai tujuan.
Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga kaya mungkin dapat mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah terbaik, tetapi apakah dia benar-benar memanfaatkan peluang tersebut?Â
Mengikuti pelajaran dengan tekun, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan mengembangkan keterampilan sosial juga diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan kehidupan sehari-hari.
3. Aspek Psikologi dan Privilege: Membentuk Karakter Kesuksesan
Privilege juga dapat memengaruhi aspek psikologis seseorang, termasuk etika kerja, cara berpakaian, dan cara berkomunikasi.Â
Orang yang memiliki privilege seringkali terbiasa dengan standar hidup yang tinggi sejak kecil, dan ini dapat membentuk karakter mereka dalam mencapai kesuksesan.
Perilaku sehari-hari, seperti tata krama, etika berpakaian, dan kemampuan berkomunikasi, dapat menjadi aset yang tak ternilai.Â
Meskipun mungkin terlahir dalam keluarga yang kurang mapan, usaha untuk mengembangkan diri dan memperbaiki aspek-aspek ini dapat membuka pintu menuju kesuksesan.Â