Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Konsumsi Tinggi dan Banyak Utang: Wajah Kelas Menengah Indonesia

4 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:10 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pusing karena banyak utang. sumber: freepik

Tren penggunaan istilah "kelas menengah ngehe" di media sosial semakin marak, terutama ketika ada perdebatan tidak penting di platform-platform seperti Twitter. 

Pertanyaan mendasar muncul, apa sebenarnya kelas menengah dan apakah mereka benar-benar ngehe? 

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telaah definisi kelas menengah menurut Asian Development Bank dan parameter yang digunakan di Indonesia.

1. Definisi Kelas Menengah Menurut Asian Development Bank:

Menurut Asian Development Bank, kelas menengah adalah kelompok masyarakat dengan rentang pengeluaran sebesar 2 hingga 20 dolar per hari. 

Namun, Indonesia memiliki definisi sendiri, termasuk parameter seperti kepemilikan rumah, mobil, status pendidikan, dan keberlanjutan keuangan melalui asuransi kesehatan.

Kelas menengah bukan hanya tentang angka pada gaji atau pengeluaran, tetapi juga mencakup faktor-faktor seperti keamanan pekerjaan, akses pendidikan yang baik, dan kemampuan untuk merencanakan masa depan finansial.

2. Kelas Menengah di Indonesia: Kota Bekasi sebagai Kandang Terbesar:

Data survei ekonomi nasional pada 2021 menunjukkan bahwa Kota Bekasi menjadi kantong rumah tangga kelas menengah terbesar di Indonesia, diikuti oleh Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan. 

Jelas bahwa wilayah Jawa memiliki andil besar dalam populasi kelas menengah di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan kebijakan pembangunan di beberapa wilayah telah mendorong pertumbuhan kelas menengah. 

Ini menciptakan efek domino, di mana kelas menengah yang berkembang dapat berkontribusi positif terhadap keberlanjutan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun