Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biaya Kuliah Melambung: Mengapa Kuliah di Luar Negeri Bisa Menjadi Alternatif cerdas?

29 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 29 Desember 2023   18:03 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kuliah di luar negeri. sumber: freepik

Biaya kuliah di Indonesia terus menjadi isu yang hangat diperbincangkan oleh mahasiswa, orang tua, dan stakeholder pendidikan. 

Fenomena ini terutama terjadi di universitas-universitas bergengsi, baik negeri maupun swasta, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. 

Peningkatan biaya kuliah setiap tahunnya menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya menjadi penyebabnya, dan apakah ada solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi beban finansial bagi para mahasiswa. 

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan biaya kuliah, dampaknya terhadap mahasiswa, serta solusi yang dapat diambil.

Pemotongan Anggaran selama Resesi

Salah satu faktor yang turut andil dalam peningkatan biaya kuliah adalah pemotongan anggaran selama masa resesi, terutama yang dipicu oleh pandemi COVID-19. 

Universitas, sebagai institusi yang bergantung pada pendanaan baik dari pemerintah maupun sektor swasta, mengalami penurunan pendapatan yang signifikan. 

Pemotongan anggaran ini memaksa universitas untuk mencari sumber pendanaan alternatif, yang pada akhirnya mengarah pada keputusan menaikkan biaya kuliah untuk menutupi kekurangan dana.

Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa sekitar 20% anggaran pendidikan di Indonesia mengalami penurunan selama pandemi. 

Ini menciptakan tantangan ekstra bagi perguruan tinggi yang berjuang untuk menjaga kualitas pendidikan mereka. 

Sementara mahasiswa dan orang tua merasakan beban kenaikan biaya kuliah, universitas juga dihadapkan pada dilema mempertahankan standar pendidikan mereka.

ilustrasi world class university. sumber: freepik
ilustrasi world class university. sumber: freepik

Upaya Menjadi World Class University

Fenomena lain yang mendukung kenaikan biaya kuliah adalah upaya universitas untuk mencapai status World Class University. 

Saat ini, banyak universitas bersaing untuk mendapatkan predikat tersebut dengan meningkatkan fasilitas dan suasana kampus. 

Perguruan tinggi ingin menjadi destinasi pendidikan yang bergengsi, menarik mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan investasi besar.

Fasilitas-fasilitas mewah seperti cafs yang Instagramable, kolam renang, lapangan golf, food court seperti di mal, bahkan acara musik dan festival yang disponsori oleh kampus menjadi daya tarik utama. 

Meskipun memberikan pengalaman kampus yang lebih baik, investasi ini tidak jarang menciptakan tekanan finansial, yang kemudian tercermin pada kenaikan biaya kuliah.

Keterbatasan Anggaran dan Beasiswa

Keterbatasan anggaran pendidikan juga memengaruhi kemampuan universitas untuk memberikan dukungan keuangan kepada mahasiswa. 

Banyak universitas atau mahasiswa yang sebelumnya mendapatkan dukungan melalui beasiswa atau bantuan dari universitasnya kini menghadapi keterbatasan anggaran. 

Beasiswa yang sebelumnya melimpah menjadi langka, sementara mahasiswa yang mengandalkan beasiswa atau pinjaman untuk pendidikannya merasakan dampaknya.

Beasiswa seringkali menjadi jalan keluar bagi mahasiswa dengan keterbatasan ekonomi, namun ketika sumber pendanaan ini berkurang atau bahkan terhenti, mahasiswa menjadi lebih rentan terhadap beban finansial. 

Perguruan tinggi yang sebelumnya mendukung mahasiswa melalui program-program bantuan atau beasiswa juga dapat terpaksa menaikkan biaya kuliah untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka.

Potensi Higher Earning

Beberapa universitas mungkin melihat peningkatan potensi penghasilan lulusan sebagai alasan untuk menaikkan biaya kuliah. 

Jika lulusan universitas memiliki peluang kerja yang baik dan mendapatkan gaji tinggi, maka kenaikan biaya kuliah dianggap sebagai investasi jangka panjang. 

Universitas berpendapat bahwa dengan menaikkan biaya kuliah, mereka dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja.

Namun, pandangan ini juga menimbulkan pertanyaan etis mengenai aksesibilitas pendidikan. 

Apakah kenaikan biaya kuliah yang signifikan akan menghalangi akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu? 

Apakah pendidikan yang berkualitas hanya dapat dinikmati oleh mereka yang mampu membayar?

ilustrasi kuliah di luar negeri. sumber: freepik
ilustrasi kuliah di luar negeri. sumber: freepik

Mengatasi Tantangan Biaya Kuliah: Pilihan Kuliah di Luar Negeri

Di tengah kompleksitas permasalahan biaya kuliah yang semakin meningkat, mahasiswa dan orang tua perlu mempertimbangkan alternatif solusi. Salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan adalah kuliah di luar negeri. 

Keuntungan kuliah di luar negeri tidak hanya terbatas pada biaya pendidikan yang lebih terjangkau, namun juga mencakup aspek-aspek berikut:

1. Biaya Pendidikan yang Lebih Terjangkau:

Di beberapa negara, terutama di Eropa seperti Jerman, biaya pendidikan bisa jauh lebih terjangkau bahkan dapat dikatakan gratis. 

Sistem pendidikan di negara-negara ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa internasional untuk memperoleh gelar dengan biaya yang relatif rendah.

2. Peluang Beasiswa yang Lebih Besar:

Banyak negara dan universitas di luar negeri menawarkan berbagai jenis beasiswa untuk mahasiswa internasional. 

Beasiswa ini mencakup biaya kuliah, biaya hidup, bahkan sebagian atau seluruh biaya perjalanan. Peluang ini dapat membantu mahasiswa mengurangi atau bahkan menghilangkan beban biaya kuliah.

3. Pengalaman Belajar yang Lebih Global:

Kuliah di luar negeri memberikan pengalaman belajar yang lebih global. 

Mahasiswa berinteraksi dengan berbagai budaya, belajar bahasa asing, dan mendapatkan wawasan global yang berharga. Hal ini dapat menjadi nilai tambah dalam karir mereka di masa depan.

4. Peluang Kerja dan Higher Earning:

Lulusan yang memiliki pengalaman kuliah di luar negeri sering dianggap memiliki keunggulan dalam pasar kerja global. 

Keterampilan bahasa asing, keberanian menghadapi tantangan, dan jaringan internasional dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih luas dan potensi higher earning.

5. Potensi Tabungan dan Keuntungan Finansial Lain:

Kerja paruh waktu untuk mahasiswa internasional di beberapa negara dapat memberikan penghasilan tambahan yang signifikan. 

Selain itu, beberapa barang-barang dan layanan di luar negeri mungkin lebih terjangkau, memberikan peluang untuk menghemat uang atau bahkan membantu mahasiswa membangun tabungan.

Mengatasi Kendala Bahasa:

Salah satu kendala utama yang sering dihadapi mahasiswa Indonesia dalam memilih untuk kuliah di luar negeri adalah keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris. 

Namun, hal ini dapat diatasi dengan mengambil langkah-langkah seperti mengikuti kursus persiapan bahasa Inggris, belajar secara mandiri, atau bahkan mengikuti program persiapan bahasa yang disediakan oleh universitas di luar negeri.

Kesimpulan

Biaya kuliah di Indonesia memang menjadi tantangan serius bagi mahasiswa dan orang tua. Peningkatan biaya kuliah setiap tahunnya dapat memberikan beban finansial yang signifikan. 

Meskipun demikian, solusi-solusi seperti kuliah di luar negeri dapat menjadi pilihan yang memberikan keuntungan finansial dan pengalaman pendidikan yang lebih luas.

Sementara universitas di Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, perlu ada langkah-langkah konkret untuk menjaga aksesibilitas pendidikan bagi semua kalangan masyarakat. 

Pemerintah, universitas, dan pihak terkait perlu bekerja sama untuk menemukan solusi berkelanjutan guna mengatasi tantangan biaya kuliah.

Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pendidikan, peningkatan alokasi anggaran, dan dukungan lebih lanjut untuk beasiswa dapat menjadi langkah-langkah positif. 

Dengan demikian, pendidikan tinggi di Indonesia dapat tetap menjadi investasi yang layak bagi setiap generasi mahasiswa yang berpotensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun