Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Deru Kemarahan di Laut Hatimu

16 Desember 2023   13:03 Diperbarui: 17 Desember 2023   06:48 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam lorong-lorong hatimu yang gelap,
Anakku yang marah, kilatan api menyala,
Seperti badai yang membentur karang,
Kau menderu, meronta dalam kemarahan.
Dalam matamu yang penuh gejolak,
Ada lautan kemarahan yang tak terduga,
Seperti api yang berkobar di dalam kalbu,
Kau mencari jawaban dalam kepiluan.
Orang tua, pelabuhan cinta dan kasih sayang,
Dipenuhi dengan ombak kemarahanmu,
Namun, di balik itu, ada lautan penyesalan,
Yang mengalir di dalam darahmu yang muda.
Oh anakku, yang menentang seperti badai,
Tahukah kau, cinta tersembunyi di balik awan?
Seperti bunga yang tumbuh di reruntuhan,
Cinta orang tua, takkan luntur oleh badai.
Biarlah puisi ini menjadi alunan peluk,
Dalam senja hatimu yang belum terpecahkan,
Kau adalah kelopak bunga yang masih mekar,
Meski kadang marah, kau tetaplah cahaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun