Terutama dalam era media sosial, di mana identitas kelompok sering kali diperkuat secara online, perbedaan pendapat bisa berkembang menjadi konflik yang intens.Â
Peran teknologi dalam membentuk persepsi kita terhadap kelompok lain menjadi semakin signifikan.
Media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk membentuk opini dan memobilisasi kelompok.Â
Namun, pada saat yang sama, ini dapat meningkatkan perpecahan dengan menciptakan "kampanye identitas" di mana orang-orang lebih fokus pada perbedaan daripada kesamaan.Â
Bagaimana kita dapat menggunakan teknologi secara bijaksana untuk memperkuat hubungan antar kelompok daripada memecah-belah?
Menuju Dunia yang Lebih Baik: Menemukan Kesamaan dalam Perbedaan
Meskipun konflik antar kelompok tidak dapat dihindari sepenuhnya, kita memiliki pilihan untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan orang lain di luar kelompok kita.Â
Memahami bahwa setiap individu di dalam kelompok memiliki keunikan dan kesamaan dengan kita dapat membentuk budaya antar individu yang lebih inklusif.
Bukanlah tujuan untuk sepenuhnya menghilangkan perbedaan, melainkan bagaimana kita menghadapi perbedaan tersebut.Â
Apakah kita akan menggunakan perbedaan sebagai alat pemisah atau menekankan kesamaan untuk menciptakan harmoni?Â
Pilihan tersebut ada di tangan kita sebagai individu dan kelompok, dan tindakan kita dapat membentuk arah hubungan manusia di masa depan.
Mengembangkan Keterampilan Empati untuk Menyuburkan Hubungan Antar Kelompok
Penting untuk mengembangkan keterampilan empati dalam meredakan konflik dan memperkuat hubungan antar kelompok.Â