Investasi bukanlah kilat yang menyambar, tetapi lebih mirip dengan maraton, di mana keberhasilan datang kepada mereka yang sabar dan tekun.
2. Diversifikasi Aset untuk Mengurangi Risiko
Prinsip kedua dalam strategi investasi orang Yahudi adalah diversifikasi aset.Â
Konsep "jangan menaruh telur dalam satu keranjang" menjadi panduan yang kuat bagi mereka.Â
Diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko, yang mencerminkan kebijaksanaan Talmud untuk membagi dana menjadi tiga bagian: untuk bisnis, tanah, dan simpanan.
Dengan meratakan investasi di berbagai bidang, risiko dapat dikurangi.Â
Dalam dunia modern, konsep diversifikasi ini ditegaskan oleh Benjamin Graham, bapak investasi nilai, yang memandang diversifikasi sebagai langkah kritis dalam manajemen risiko.Â
Menempatkan telur dalam beberapa keranjang mengurangi potensi kerugian besar jika satu investasi tidak berkinerja sesuai harapan.
Orang Yahudi memahami bahwa dengan menyebarkan investasi mereka, mereka dapat menciptakan portofolio yang seimbang, yang lebih tahan terhadap fluktuasi pasar.Â
Prinsip ini menjadi landasan untuk mencapai pertumbuhan finansial yang stabil dan berkelanjutan.
3. Etika dalam Investasi sebagai Panduan Utama
Prinsip moral dan etika juga merupakan bagian integral dari strategi investasi orang Yahudi.Â