Periode Investasi:Â Sesuaikan portofolio dengan periode investasi Anda, apakah itu jangka pendek, menengah, atau panjang.
Likuiditas dan Perpajakan: Pertimbangkan tingkat likuiditas investasi dan dampak perpajakan. Instrumen investasi seperti reksadana pasar uang atau deposito dapat memberikan likuiditas yang tinggi.
Legalitas dan Pajak: Pastikan investasi Anda mematuhi regulasi dan perpajakan yang berlaku. Faktor ini juga dapat memengaruhi keberlanjutan portofolio Anda.
Investasi Syariah: Jika Anda memiliki preferensi untuk investasi syariah, pastikan portofolio Anda sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Dalam mengelola investasi sebesar Rp100.000.000, tidak ada pendekatan yang benar-benar salah atau benar.Â
Keputusan antara terkonsentrasi atau melakukan diversifikasi tergantung pada toleransi risiko, tujuan investasi, dan pengetahuan pasar keuangan.
Terkonsentrasi: Cocok untuk investor yang bersedia mengambil risiko tinggi dan memiliki pemahaman mendalam tentang saham tertentu.
Diversifikasi: Cocok untuk investor yang ingin mengurangi risiko dan menciptakan portofolio yang lebih stabil. Diversifikasi dapat dilakukan melalui alokasi yang bijak pada berbagai jenis aset.
Rekomendasi Akhir:
Jika Anda adalah investor pemula atau memiliki toleransi risiko yang lebih rendah, diversifikasi adalah pilihan yang lebih aman.Â
Ini memberikan perlindungan terhadap fluktuasi pasar yang tiba-tiba.Â
Namun, jika Anda adalah investor berpengalaman dengan pengetahuan yang mendalam tentang saham tertentu, terkonsentrasi pada satu instrumen investasi mungkin memberikan hasil yang optimal.