Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self-Love: Kunci Penting dalam Mengatasi Luka Emosional

5 November 2023   18:00 Diperbarui: 5 November 2023   18:01 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita membicarakan luka di hati, satu malam mungkin tidak cukup untuk membahas seluruh spektrum rasa sakit yang mungkin pernah kita alami. 

Beberapa di antaranya adalah luka karena ditolak, baik oleh seseorang, perusahaan, organisasi, atau siapa pun. 

Ada juga luka karena kita melihat apa yang kita inginkan diambil oleh orang lain karena kita terlalu lambat, atau mungkin kita merasakan luka sederhana seperti patah hati. 

Terdengar sederhana, namun, penyakit ini bisa sangat sulit disembuhkan.

Sebagaimana luka fisik, luka di hati juga memerlukan perawatan agar tidak semakin buruk. 

Perbedaannya, luka emosional bisa semakin kompleks jika dibiarkan terbuka tanpa perawatan. 

Luka ini tidak terlihat oleh mata, tetapi dampaknya sangat nyata dalam kehidupan kita.

Mengapa Luka Emosional Terbentuk?

Pertanyaan pertama yang sering muncul adalah mengapa kita bisa membenci diri sendiri. Masalah ini seringkali bersifat multidimensional, dan sulit untuk mengidentifikasi satu penyebab tunggal. Namun, beberapa faktor yang dapat berkontribusi meliputi:

  1. Trauma: Pengalaman traumatis, seperti kekerasan fisik, emosional, atau bahkan seksual, dapat menyebabkan luka emosional yang mendalam. Trauma ini seringkali meninggalkan bekas yang sulit diatasi.

  2. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi: Harapan dan ekspektasi yang sangat tinggi terhadap diri sendiri bisa menyebabkan perasaan kegagalan yang mendalam ketika kita gagal mencapai tujuan tersebut. Semakin tinggi ekspektasi, semakin besar rasa kecewa yang bisa kita rasakan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun