Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tingginya Indeks Glikemik Nasi, Apakah Kita Harus Khawatir?

3 November 2023   18:00 Diperbarui: 5 November 2023   07:15 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padi, tanaman penghasil nasi, tumbuh subur di berbagai daerah, sehingga pasokan nasi selalu ada. 

Harganya juga terjangkau, membuatnya menjadi pilihan yang terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.

2. Rasa yang Lezat dan Serbaguna: 

Nasi memiliki rasa yang lezat dan serbaguna. Ini adalah kanvas yang sempurna untuk hidangan khas Indonesia seperti rendang, sate, sambal, dan berbagai jenis lauk-pauk. 

Nasi dapat berperan sebagai pendamping yang sempurna untuk hidangan-hidangan yang lezat ini.

3. Program Pemerintah: 

Pemerintah Indonesia telah mendukung konsumsi nasi melalui program-program seperti Raskin (Beras untuk Keluarga Miskin), yang memungkinkan akses terhadap nasi dengan harga terjangkau. 

Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa nasi tetap menjadi bagian penting dari pola makan rakyat Indonesia.

ilustrasi diabetes. sumber: freepik
ilustrasi diabetes. sumber: freepik

Indeks Glikemik Nasi Cukup Tinggi

Meskipun nasi merupakan makanan pokok yang kaya akan sejarah dan budaya di Indonesia, ada beberapa perhatian terkait dampak kesehatan yang perlu diperhitungkan. 

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah indeks glikemik (IG) nasi.

IG yang tinggi berarti nasi cepat diubah menjadi gula dalam tubuh, yang menyebabkan peningkatan tajam gula darah. Ini memberikan tubuh pasokan energi yang besar. 

Namun, jika energi ini tidak segera digunakan, maka akan disimpan dalam bentuk cadangan lemak. Selain itu, konsumsi gula darah yang berlebih dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun