Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengatur Gaji Pertama dengan Bijak: Panduan Praktis untuk Para First Jobber

3 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 24 Oktober 2023   20:31 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pertama kali memasuki dunia kerja dan mendapatkan penghasilan sendiri, banyak dari kita merasa memiliki kebebasan finansial yang baru. 

Namun, tantangan segera muncul, yaitu bagaimana mengatur keuangan dengan bijak. Bagi para first jobber, inilah saat yang paling tepat untuk mempraktekkan pengelolaan keuangan yang baik. 

Terlambat mengatur keuangan bisa berujung pada penyesalan di kemudian hari.

Mengenali Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan.  Ini merupakan prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan yang sehat. 

Kebutuhan adalah hal-hal yang wajib, seperti biaya kos-kosan, listrik, dan cicilan jika Anda memiliki utang. 

Di sisi lain, keinginan adalah hal-hal yang mungkin diinginkan, seperti liburan mewah atau perangkat elektronik terbaru. Kebutuhan adalah dasar yang harus terpenuhi untuk memastikan kelangsungan hidup Anda dan mempertahankan pekerjaan. 

Kebutuhan tersebut meliputi pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan pakaian. 

Selain itu, asuransi kesehatan juga bisa masuk ke dalam kategori kebutuhan, karena melindungi Anda dari risiko finansial yang tidak terduga.

Memahami Pentingnya Dana Darurat

Dana darurat adalah salah satu komponen yang penting dalam pengelolaan keuangan. Meskipun Anda mungkin merasa belum perlu memiliki dana darurat, sebaiknya Anda mulai membangunnya sejak dini. 

Dana darurat ini akan berguna saat menghadapi situasi darurat atau ketidakpastian finansial. Dana darurat adalah tabungan khusus yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis tak terduga, atau perbaikan mendesak. 

Sebaiknya dana darurat setara dengan minimal tiga hingga enam bulan biaya hidup Anda. 

Jadi, jika biaya hidup bulanan Anda adalah Rp 5 juta, Anda harus memiliki dana darurat antara Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.

ilustrasi rencana keuangan. sumber: freepik
ilustrasi rencana keuangan. sumber: freepik

Membuat Rencana Keuangan

Merencanakan keuangan adalah kunci dalam pengelolaan keuangan yang baik. Anda dapat membuat pos-pos keuangan untuk mengalokasikan penghasilan Anda. 

Secara umum, alokasikan sekitar 50% untuk biaya hidup (living), 30% untuk tabungan (saving), dan 20% untuk gaya hidup (playing).

1. Biaya Hidup (Living): 

Ini mencakup semua biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar Anda, seperti kos-kosan, makanan, transportasi, dan tagihan rutin lainnya. Usahakan agar biaya hidup Anda tidak melebihi 50% dari penghasilan Anda.

2. Tabungan (Saving): 

Bagian ini adalah uang yang Anda simpan untuk masa depan, seperti dana darurat, dana pensiun, atau investasi jangka panjang. Usahakan untuk mengalokasikan setidaknya 30% dari penghasilan Anda untuk tabungan.

3. Gaya Hidup (Playing): 

Ini adalah bagian yang Anda alokasikan untuk keinginan dan kegiatan rekreasi. Sebaiknya tidak lebih dari 20% dari penghasilan Anda. Ini termasuk liburan, hobi, atau kegiatan hiburan lainnya.

Rencana keuangan ini membantu Anda memiliki gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana Anda mengalokasikan penghasilan Anda setiap bulan. Dengan rencana ini, Anda dapat memantau dan mengontrol pengeluaran Anda dengan lebih efektif.

ilustrasi investasi. sumber: freepik
ilustrasi investasi. sumber: freepik

Investasi dan Aset Tetap

Penting untuk memahami bahwa memiliki aset tetap, seperti rumah, adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Banyak orang tergoda untuk menghabiskan uang mereka untuk gaya hidup sekarang, seperti liburan mewah atau kendaraan baru. 

Namun, mengalokasikan uang untuk aset tetap seperti rumah atau investasi akan memberikan manfaat jangka panjang yang lebih besar.

Investasi adalah cara yang baik untuk mengembangkan uang Anda seiring waktu. 

Ada berbagai jenis investasi yang bisa Anda pertimbangkan, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti. Sebelum memulai investasi, penting untuk melakukan riset dan memahami tingkat risiko yang terlibat.

Belajar dari Kesalahan Generasi Terdahulu

Setiap generasi memiliki prioritas dan pandangan yang berbeda tentang pengelolaan keuangan. 

Penting untuk belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh generasi terdahulu, seperti tidak mengalokasikan dana untuk investasi atau terlalu mudah mengambil pinjaman.

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh generasi sebelumnya adalah tidak tahu kemana uangnya pergi, kurangnya investasi untuk masa depan, dan kecenderungan untuk mengambil pinjaman tanpa pertimbangan yang matang. 

Oleh karena itu, penting untuk mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut dan melakukan pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Kesadaran akan Gaya Hidup

Gaya hidup adalah salah satu faktor yang bisa menguras keuangan Anda. Jangan terlalu tergoda untuk mengikuti tren gaya hidup yang mahal jika itu melebihi kemampuan finansial Anda. 

Cobalah untuk mengikuti prinsip "live within your means" agar keuangan Anda tetap sehat.

Banyak dari kita tergoda untuk menghabiskan uang untuk barang-barang atau pengalaman yang terlihat bagus di media sosial. 

Namun, penting untuk diingat bahwa tampilan di media sosial seringkali tidak mencerminkan realitas finansial seseorang. Belajar untuk hidup sesuai dengan kemampuan finansial Anda adalah langkah penting menuju kestabilan finansial.

Membuat Komitmen Keuangan

Terutama untuk first jobber dengan penghasilan yang terbatas, membuat komitmen keuangan adalah langkah penting. 

Tentukan persentase gaji yang akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk tabungan dan dana darurat. Ini akan membantu Anda menjaga keuangan tetap terkendali.

Penting untuk selalu memprioritaskan tabungan dan investasi dalam komitmen keuangan Anda. 

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman kerja, Anda dapat meningkatkan komitmen keuangan Anda dan mengalokasikan lebih banyak uang untuk tabungan dan investasi.

Praktikkan Mindfulness dalam Pengelolaan Keuangan

Terakhir, praktikkan mindfulness dan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan Anda. 

Selalu ingat tujuan keuangan Anda dan hindari godaan untuk menghabiskan uang dengan seenaknya. Dengan kesadaran finansial yang baik, Anda dapat mencapai tujuan keuangan Anda dengan lebih mudah.

Pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial dan membangun masa depan yang lebih cerah. 

Dalam mengelola keuangan dari uang saku ke gaji sendiri, langkah-langkah di atas akan membantu Anda membangun fondasi yang kuat untuk masa depan finansial yang lebih baik. 

Dengan kesadaran, perencanaan, dan komitmen, Anda dapat mencapai stabilitas finansial dan menghindari penyesalan di kemudian hari. Selamat mengelola keuangan Anda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun