Siapa yang tidak senang ketika gaji kita naik? Pasti rasanya sangat memuaskan, bukan?Â
Namun, seringkali kita merasa kesulitan untuk menabung atau mengelola keuangan dengan baik ketika gaji terus meningkat.Â
Sama seperti yang dialami oleh saya dulu waktu baru lulus kuliah dan mulai kerja, yang ingin membeli makanan enak di restoran, memberikan hadiah emas kepada ibu, dan membeli tas baru, tetapi akhirnya tidak bisa menabung dalam jumlah yang cukup besar.
 Apa yang bisa kita pelajari dari situasi seperti ini?
Generasi Sandwich: Apa yang Terjadi?
Saat gaji terus naik, mengapa seringkali sulit untuk menabung? Salah satu penyebab utamanya adalah adanya kebutuhan yang tidak terduga.Â
Mungkin ada pengeluaran yang harus dipenuhi, uang setoran yang harus dibayarkan, atau kebutuhan mendesak lainnya.Â
Hal ini dapat membuat kita kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung.
Selain itu, ada juga tekanan sosial dari teman-teman atau keluarga.Â
Misalnya, ada yang merasa perlu mempersiapkan dana untuk pernikahan atau memiliki tanggungan lainnya, seperti merawat anggota keluarga yang membutuhkan bantuan finansial.
Bagaimana Mengatasi Masalah Keuangan ini?
Untuk mengatasi masalah keuangan ketika gaji terus naik, kita perlu melakukan analisis keuangan secara lebih mendalam. Pertama-tama, mari lihat bagaimana kondisi keuangan kita saat ini.
1. Rasio Likuiditas: Menyiapkan Fondasi yang Kuat
Rasio likuiditas adalah salah satu indikator utama dalam mengukur kesehatan keuangan kita. Ini mengukur seberapa besar kemampuan kita untuk bertahan hidup jika tidak ada penghasilan tambahan.Â
Rasio likuiditas yang rendah menunjukkan bahwa kita mungkin tidak cukup memiliki tabungan atau aset yang dapat diandalkan dalam situasi darurat.
Untuk meningkatkan rasio likuiditas, kita harus fokus pada pembentukan dana darurat.Â
Dana darurat adalah simpanan yang dapat kita andalkan saat terjadi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau keperluan medis mendesak. Idealnya, dana darurat kita harus setidaknya mencakup enam bulan pengeluaran rutin bulanan.
Misalnya, jika pengeluaran rutin bulanan kita adalah 10 juta rupiah, maka kita perlu memiliki setidaknya 60 juta rupiah dalam dana darurat.Â
Dana darurat ini adalah fondasi keuangan kita yang akan memberikan perlindungan finansial saat kita menghadapi masa-masa sulit.
2. Rasio Menabung: Menciptakan Anggaran yang Bijak
Jika sulit menabung meskipun gaji naik, ini bisa mengindikasikan bahwa kita belum mengelola anggaran dengan baik.Â
Mencatat pengeluaran dan membuat rencana anggaran dapat membantu kita mengidentifikasi area di mana uang kita sebenarnya digunakan.
Mencatat pengeluaran adalah langkah pertama menuju kesadaran finansial yang lebih baik.Â
Cobalah mencatat setiap pengeluaran Anda selama beberapa bulan.Â
Ini termasuk pembelian sehari-hari, biaya tagihan, dan bahkan pengeluaran kecil yang seringkali terlupakan.Â
Setelah Anda memiliki gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana uang Anda digunakan, Anda dapat membuat rencana anggaran yang lebih baik.
3. Rasio Utang: Mengelola Utang dengan Bijak
Jika ada utang, pastikan untuk mengelolanya dengan bijak.Â
Saat ini mungkin utangnya masih aman, tetapi perencanaan jangka panjang diperlukan jika ada rencana besar seperti membeli rumah.Â
Pastikan untuk membayar cicilan tepat waktu dan hindari menambah utang tanpa perencanaan yang matang.
Cara Memperbaiki Keuangan:
1. Dana Darurat yang Kuat: Prioritaskan Pembentukan Dana Darurat
Dana darurat adalah aset penting dalam menghadapi kejadian tak terduga.Â
Untuk mencapai target dana darurat yang ideal, pertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dari gaji Anda setiap bulan.Â
Jika Anda ingin mencapai dana darurat sebesar 60 juta rupiah dalam tiga tahun, Anda perlu menyisihkan sekitar 1,7 juta rupiah per bulan.
Namun, jika Anda ingin mencapainya lebih cepat, pertimbangkan untuk menggunakan bonus atau tunjangan tahunan sebagai tambahan untuk dana darurat Anda.Â
Setiap kali Anda menerima uang tambahan, alokasikan sebagian ke dana darurat Anda hingga mencapai target yang diinginkan.
2. Mencatat Pengeluaran: Kesadaran Finansial yang Lebih Baik
Mencatat pengeluaran adalah langkah penting untuk mengenali di mana uang Anda sebenarnya digunakan.Â
Ini membantu Anda membuat rencana anggaran yang lebih baik dan memprioritaskan pengeluaran yang benar-benar penting.
Cara termudah untuk mencatat pengeluaran adalah dengan membuat catatan harian atau mingguan.Â
Anda dapat menggunakan aplikasi keuangan atau metode manual dengan buku catatan.Â
Pastikan Anda mencatat setiap pengeluaran, termasuk pembelian kecil yang mungkin terabaikan.Â
Setelah Anda memiliki data yang cukup, analisis pengeluaran Anda dan cari peluang untuk menghemat uang.
3. Bagi Pendapatan: Kendalikan Pengeluaran Anda
Bagilah pendapatan Anda menjadi tiga kantong yang berbeda:Â
50% untuk pengeluaran rutin (living), 30% untuk menabung (saving), dan 20% untuk keperluan lainnya (playing).Â
Ini adalah prinsip manajemen keuangan yang dikenal sebagai prinsip 50/30/20.
Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi pendekatan yang efektif untuk mengatur keuangan mereka.Â
Pendekatan ini memberikan struktur yang jelas untuk alokasi pendapatan, memastikan bahwa Anda tidak menghabiskan seluruh gaji Anda untuk pengeluaran sehari-hari.
4. Fitur Otomatis: Menyimpan dengan Konsisten
Fitur otomatis dapat membantu Anda menyimpan dengan konsisten tanpa perlu mengeluarkan banyak usaha.Â
Pasang fitur otomatis untuk menyimpan sebagian dari gaji Anda ke rekening investasi setiap kali Anda menerima pendapatan.Â
Ini memastikan bahwa Anda tidak akan melupakan untuk menabung, dan uang Anda akan bekerja untuk Anda dengan sendirinya.
5. Tentukan Tujuan Finansial: Motivasi untuk Menabung
Ketika Anda memiliki tujuan finansial yang jelas, Anda akan lebih termotivasi untuk menabung.Â
Misalnya, jika tujuan Anda adalah menabung untuk pernikahan, pasanglah foto atau visualisasi tujuan itu sebagai pengingat.
Penting untuk memiliki tujuan yang konkret dan terukur.Â
Tujuan ini dapat menjadi pendorong yang kuat untuk mengendalikan pengeluaran Anda dan meningkatkan penghematan Anda.
Tips untuk Generasi Sandwich: Menjaga Keseimbangan
Generasi sandwich, yang sering menjadi tulang punggung keluarga, menghadapi tekanan finansial yang unik.Â
Mereka harus mengelola kebutuhan hidup keluarga sambil tetap merencanakan untuk masa depan mereka sendiri. Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk menjaga keseimbangan:
1. Identifikasi Pengeluaran Prioritas:Â
Prioritaskan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga Anda. Pastikan bahwa pengeluaran yang benar-benar penting, seperti makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan, selalu terpenuhi.
2. Dana Kesehatan dan Asuransi:Â
Pertimbangkan untuk memiliki dana kesehatan yang cukup untuk mengatasi biaya perawatan kesehatan yang tidak terduga.Â
Selain itu, pertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.
3. Hindari Utang untuk Gaya Hidup:Â
Usahakan untuk tidak menggunakan utang untuk membiayai gaya hidup yang mewah. Utang sebaiknya digunakan untuk investasi yang dapat memberikan pengembalian positif, seperti pendidikan atau kepemilikan rumah.
4. Tujuan Keuangan yang Jelas:Â
Selain tujuan dana darurat, tentukan juga tujuan keuangan jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan anak-anak.Â
Dengan tujuan yang jelas, Anda dapat merencanakan tabungan Anda dengan lebih baik.
Kelola Keuangan dengan Bijak
Kehidupan finansial yang sehat tidak hanya bergantung pada seberapa besar gaji kita, tetapi juga seberapa baik kita mengelola uang kita.Â
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membangun fondasi keuangan yang kuat, mengontrol pengeluaran, dan meningkatkan tabungan Anda, bahkan ketika gaji terus naik.
Ingatlah bahwa kesadaran finansial adalah kunci untuk mengatasi tantangan keuangan.Â
Mencatat pengeluaran, membuat anggaran, dan memiliki tujuan finansial yang jelas adalah langkah-langkah yang akan membantu Anda mencapai stabilitas keuangan.
Selamat mengelola keuangan Anda dengan bijak dan membangun masa depan finansial yang lebih baik!Â
Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat mencapai tujuan finansial Anda tanpa kehilangan kendali atas uang Anda. Semoga artikel ini membantu Anda dalam perjalanan keuangan Anda yang sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H