Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kesepian dan Depresi Bukan Hanya Masalah Jomblo

30 September 2023   18:00 Diperbarui: 21 Oktober 2023   02:30 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jomblo. sumber: freepik

Kehidupan jomblo telah menjadi topik yang mendapat perhatian cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. 

Fenomena ini tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang perlu dihindari atau dikecam, melainkan sebagai pilihan hidup yang sah. 

Terutama bagi mereka yang merasa "jomblo dari lahir," istilah ini telah menjadi bagian dari identitas mereka, dan banyak dari mereka merasa nyaman dengan status ini.

Perspektif Teman-teman Jomblo

Banyak dari kita memiliki teman yang memilih untuk menjalani hidup tanpa pasangan, baik itu secara sadar atau mungkin karena belum menemukan pasangan yang cocok. 

Beberapa dari mereka terlihat "jomblo dari lahir," seperti contoh teman kita yang introvert, lebih suka main game, atau mendalami dunia anime. 

Mereka mungkin berusia di atas 25 tahun, bahkan lebih, dan belum pernah mencoba pacaran. 

Namun, apakah ini benar-benar menjadi masalah?

Sebagai teman yang mengamati dari luar, kita bisa mencoba memahami perspektif mereka. 

Terkadang, teman-teman kita yang memilih untuk hidup tanpa pasangan merasa bahwa mereka memiliki kebahagiaan yang cukup dalam kesendirian mereka. 

Mereka menemukan kegembiraan dalam menjalani kehidupan sesuai dengan keinginan mereka tanpa perlu kompromi atau ketergantungan pada pasangan. 

Mereka bisa fokus pada minat mereka, mengejar karier, dan melakukan perjalanan tanpa batasan waktu yang ketat.

ilustrasi pasangan bahagia. sumber: freepik
ilustrasi pasangan bahagia. sumber: freepik

Psikologi Perkembangan dan Hasrat Genetik

Salah satu argumen yang sering muncul dalam mendukung pandangan bahwa manusia cenderung mencari pasangan adalah konsep hasrat genetik. 

Hasrat ini dianggap berasal dari genetika kita yang belum berubah selama ribuan tahun. 

Ketika kita merasa tertarik pada seseorang, itu adalah ekspresi dari hasrat ini untuk melanjutkan keturunan.

Namun, kita juga harus menyadari bahwa dalam dunia modern, konsep tentang hubungan telah berkembang. 

Kualitas hubungan dan kebahagiaan pribadi sekarang menjadi fokus utama. 

Pasangan yang sehat dan memenuhi dapat memberikan banyak kebahagiaan, tetapi hubungan yang buruk atau dipaksakan hanya akan menghasilkan kesengsaraan.

Masyarakat Maju dan Tren Baru

Tren baru dalam kehidupan jomblo bisa diamati di banyak negara maju, seperti Jepang, Cina, dan India. 

Di sini, banyak individu memilih untuk fokus pada pengembangan karier, bepergian, dan aktivitas sosial daripada mengejar pernikahan dan keluarga. 

Ini adalah bukti bahwa konsep kebahagiaan telah berubah dari sekadar memiliki pasangan.

Pada kenyataannya, kehidupan jomblo bukan lagi menjadi pilihan terakhir, melainkan sebagai alternatif yang diterima dan bahkan dihargai dalam masyarakat. 

Orang-orang menemukan kebahagiaan dalam eksplorasi diri, menjalani kehidupan yang mereka inginkan, dan mengembangkan koneksi sosial yang kuat tanpa tekanan untuk menikah.

ilustrasi depresi. sumber: freepik
ilustrasi depresi. sumber: freepik

Kesepian dan Depresi

Namun, penting untuk mencatat bahwa kesepian dan depresi bukan hanya masalah yang dihadapi oleh mereka yang jomblo. 

Baik individu yang berpasangan maupun yang tidak, dapat merasakan tingkat kesepian yang sama jika kualitas hubungan mereka buruk atau jika mereka tidak memiliki koneksi sosial yang memadai.

Kesepian adalah masalah kualitas hidup, bukan hanya masalah status pernikahan. 

Terlepas dari apakah Anda berpacaran atau tidak, 

kunci untuk menghindari kesepian adalah memiliki hubungan yang berkualitas dengan orang-orang di sekitar Anda. 

Itu bisa berupa teman-teman, keluarga, atau pasangan hidup Anda. Kualitas ini adalah hal yang harus dijaga.

Meningkatkan Diri dan Terus Mencari Pasangan

Bagi mereka yang merasa "jomblo dari lahir" dan ingin mencari pasangan, ada beberapa langkah yang bisa membantu Anda menjalani perjalanan ini dengan lebih baik:

  1. Upgrade Diri: Manfaatkan waktu luang Anda untuk pengembangan diri. Cobalah hal-hal baru, perbanyak pengalaman, dan fokus pada pertumbuhan pribadi. Ini akan membantu Anda menjadi pribadi yang lebih menarik bagi calon pasangan.

  2. Terus Cari: Jangan menutup diri dari kesempatan untuk bertemu orang baru. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan menemukan seseorang yang istimewa. Aktif dalam acara sosial, kelompok minat, atau bahkan aplikasi kencan adalah cara yang baik untuk meningkatkan peluang Anda.

  3. Punya Teman: Jangan lupa untuk tetap memiliki teman-teman dalam hidup Anda. Koneksi sosial adalah kunci kebahagiaan, bahkan jika Anda sedang mencari pasangan. Teman-teman bisa memberikan dukungan emosional yang penting dalam perjalanan ini.

  4. Terima Diri Anda: Yang terpenting, terimalah diri Anda apa adanya. Kebahagiaan sejati datang dari dalam diri Anda sendiri, bukan dari status pernikahan. Kecenderungan untuk merasa kurang karena status jomblo bisa merusak harga diri Anda. Terimalah diri Anda dan yakinkan diri sendiri bahwa Anda berharga.

Akhir Kata

Kehidupan jomblo, terutama bagi mereka yang merasa "jomblo dari lahir," bukanlah masalah yang mudah. 

Namun, perspektif tentang kebahagiaan telah berubah seiring berjalannya waktu. Kehidupan tanpa pasangan bukan lagi menjadi sesuatu yang harus dipandang negatif, tetapi sebagai pilihan yang valid.

Yang terpenting adalah menjalani hidup dengan penuh makna, menjaga hubungan yang berkualitas, dan terus mencari kebahagiaan, terlepas dari status pernikahan Anda. 

Kebahagiaan sejati datang dari penerimaan diri dan kualitas hubungan yang Anda bangun dengan orang-orang di sekitar Anda. 

Jadi, apakah lebih baik jomblo atau memiliki pasangan? Jawabannya adalah, lebih baik bahagia. 

Kehidupan jomblo bisa menjadi salah satu bentuk kebahagiaan, tetapi pada akhirnya, yang terpenting adalah mengejar kebahagiaan Anda sendiri, apa pun bentuknya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun