Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Healing vs Keuangan, Dilema Pengeluaran Berlebihan Generasi Z

18 September 2023   18:00 Diperbarui: 22 September 2023   12:35 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi healing. sumber: freepik/wirestock

Uang adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan kita. Namun, banyak dari kita, terutama generasi milenial dan Generasi Z sering kali mengalami kesulitan dalam menjaga agar uang tidak cepat habis. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa uang Gen Z sering habis dengan cepat dan bagaimana cara mengatasinya.

Gaya Hidup Konsumtif

Salah satu faktor utama yang membuat uang Gen Z cepat habis adalah gaya hidup konsumtif. 

Generasi Z, terutama, cenderung mengutamakan kebutuhan sekunder atau tersier daripada kebutuhan pokok. 

Mereka mungkin rela mengorbankan tabungan agar bisa nongkrong di kafe favorit. Ini seringkali mengarah pada pengeluaran yang tidak perlu dan membuat keuangan pribadi mereka tidak stabil.

Gaya hidup konsumtif ini sebagian besar dipengaruhi oleh budaya media sosial. Gen Z sering tergoda untuk menampilkan gaya hidup mewah mereka di platform seperti Instagram dan TikTok. 

Posting foto-foto liburan atau makanan mahal dapat menciptakan tekanan sosial untuk terus mempertahankan citra tersebut, bahkan jika itu berarti mengeluarkan uang di luar kemampuan mereka.

Judi Online dan Pengeluaran Tidak Terduga

Selain gaya hidup konsumtif, Gen Z juga sering terjebak dalam pengeluaran yang tidak terduga, seperti judi online. 

Banyak yang tertarik untuk mencoba peruntungannya dalam judi online, namun, ini bisa menjadi jebakan besar jika tidak diatur dengan bijak. 

Beberapa orang mungkin merasa tergoda untuk membeli barang-barang dalam permainan (misalnya, Gacha) atau menghabiskan uang untuk memberikan hadiah kepada idola mereka dalam permainan daring.

Pengeluaran ini seringkali dilakukan tanpa perencanaan yang matang. Gen Z mungkin merasa terdorong oleh dorongan mendapatkan hadiah-hadiah eksklusif atau mengikuti tren dalam permainan tersebut. 

Namun, setelah beberapa waktu, uang yang dihabiskan dalam permainan ini seringkali tidak memberikan nilai yang sesuai.

Berlangganan Layanan

Dalam era digital ini, layanan berlangganan seperti streaming, gym, atau bahkan layanan kecantikan semakin populer. 

Meskipun biayanya terlihat terjangkau, ketika dijumlahkan, kontribusinya dapat menjadi signifikan dalam anggaran bulanan. 

Banyak Gen Z yang mendaftar untuk berbagai layanan ini tanpa memperhitungkan kontribusi keseluruhan dalam keuangan mereka.

Misalnya, berlangganan Netflix, Spotify, dan platform streaming lainnya mungkin hanya beberapa dolar per bulan, namun, ketika digabungkan dengan berlangganan gym, layanan cloud, dan lainnya, biaya ini dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan. 

Gen Z seringkali tidak menyadari seberapa besar pengeluaran ini hingga mereka melihat rekening kartu kredit mereka.

Tertarik dengan Gaya Hidup Mewah

Gaya hidup mewah seringkali menjadi daya tarik bagi Gen Z. Mereka mungkin tergoda untuk membeli barang-barang mewah atau pergi ke acara-acara mahal, bahkan jika itu melebihi kemampuan finansial mereka. 

Gen Z sering kali ingin terlihat keren di mata teman-teman mereka, dan ini dapat mendorong mereka untuk menghabiskan uang dalam usaha untuk mempertahankan citra tersebut.

Misalnya, membeli ponsel terbaru atau barang-barang bermerk seringkali menjadi prioritas, meskipun barang-barang ini mungkin tidak benar-benar diperlukan. Gen Z seringkali mengorbankan tabungan masa depan untuk memenuhi keinginan saat ini.

Sering Healing

Banyak Gen Z yang menggunakan pengeluaran berlebihan sebagai sarana untuk mengatasi masalah kesehatan mental. 

Mereka mungkin merasa bahwa membeli barang-barang atau pergi berlibur adalah cara instan untuk mendapatkan dukungan emosional. 

Ini seringkali hanya memberikan efek sementara, dan justru dapat memperburuk masalah finansial mereka. Penting untuk memahami bahwa masalah kesehatan mental harus diatasi dengan cara yang lebih sehat. 

Mengobati diri dengan pengeluaran berlebihan hanya akan menghasilkan pemecahan masalah sementara, sementara masalah inti tetap ada. Mencari dukungan dari profesional kesehatan mental atau teman-teman terdekat adalah langkah yang lebih bijak.

Cara Mengatasi Pengeluaran Berlebihan

Untuk mengatasi masalah pengeluaran berlebihan, Gen Z perlu meningkatkan literasi keuangan mereka. 

Ini melibatkan pemahaman tentang konsep-konsep seperti pengeluaran, anggaran, dan manajemen keuangan pribadi. Dengan pemahaman ini, Gen Z dapat lebih bijak dalam mengelola uang mereka.

Buat Anggaran

Satu langkah awal yang penting adalah membuat anggaran. Anggaran ini harus mencakup semua pengeluaran bulanan, termasuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi, serta pengeluaran hiburan.

Prioritaskan Tabungan

Selalu alokasikan sebagian pendapatan untuk tabungan. Ini adalah dana darurat yang akan berguna jika terjadi keadaan darurat seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.

Hindari Utang yang Tidak Perlu

Jauhi utang konsumtif seperti pinjaman online yang tingkat bunganya tinggi. Jika memang harus berutang, pastikan itu untuk tujuan yang benar-benar penting dan dapat dikelola dengan baik.

Beli dengan Bijak

Pertimbangkan kembali keinginan untuk membeli barang-barang mewah. Pikirkan apakah pembelian tersebut benar-benar diperlukan atau hanya keinginan sesaat.

Jaga Kesehatan Mental: 

Jangan gunakan pengeluaran berlebihan sebagai pengganti perawatan kesehatan mental yang sebenarnya. Temukan cara-cara sehat untuk mengatasi stres dan tekanan emosional.

Edukasi Diri

Terus belajar tentang literasi keuangan dan investasi. Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengelola uang dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak.

Selain itu, berbicaralah dengan teman-teman atau keluarga tentang masalah keuangan Anda. Mungkin ada yang memiliki saran atau pengalaman yang berguna untuk Anda.

Meskipun Gen Z sering menghadapi tekanan untuk menghabiskan uang demi menjaga penampilan atau merasa lebih baik secara emosional, penting untuk memahami bahwa pengeluaran yang cerdas dan pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai kestabilan finansial jangka panjang. 

Dengan mengembangkan literasi keuangan, membuat anggaran yang bijak, dan fokus pada tujuan keuangan, Gen Z dapat menghindari jebakan pengeluaran berlebihan dan membangun masa depan yang lebih kuat secara finansial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun