Pengeluaran ini seringkali dilakukan tanpa perencanaan yang matang. Gen Z mungkin merasa terdorong oleh dorongan mendapatkan hadiah-hadiah eksklusif atau mengikuti tren dalam permainan tersebut.Â
Namun, setelah beberapa waktu, uang yang dihabiskan dalam permainan ini seringkali tidak memberikan nilai yang sesuai.
Berlangganan Layanan
Dalam era digital ini, layanan berlangganan seperti streaming, gym, atau bahkan layanan kecantikan semakin populer.Â
Meskipun biayanya terlihat terjangkau, ketika dijumlahkan, kontribusinya dapat menjadi signifikan dalam anggaran bulanan.Â
Banyak Gen Z yang mendaftar untuk berbagai layanan ini tanpa memperhitungkan kontribusi keseluruhan dalam keuangan mereka.
Misalnya, berlangganan Netflix, Spotify, dan platform streaming lainnya mungkin hanya beberapa dolar per bulan, namun, ketika digabungkan dengan berlangganan gym, layanan cloud, dan lainnya, biaya ini dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan.Â
Gen Z seringkali tidak menyadari seberapa besar pengeluaran ini hingga mereka melihat rekening kartu kredit mereka.
Tertarik dengan Gaya Hidup Mewah
Gaya hidup mewah seringkali menjadi daya tarik bagi Gen Z. Mereka mungkin tergoda untuk membeli barang-barang mewah atau pergi ke acara-acara mahal, bahkan jika itu melebihi kemampuan finansial mereka.Â
Gen Z sering kali ingin terlihat keren di mata teman-teman mereka, dan ini dapat mendorong mereka untuk menghabiskan uang dalam usaha untuk mempertahankan citra tersebut.
Misalnya, membeli ponsel terbaru atau barang-barang bermerk seringkali menjadi prioritas, meskipun barang-barang ini mungkin tidak benar-benar diperlukan. Gen Z seringkali mengorbankan tabungan masa depan untuk memenuhi keinginan saat ini.
Sering Healing
Banyak Gen Z yang menggunakan pengeluaran berlebihan sebagai sarana untuk mengatasi masalah kesehatan mental.Â