Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mencapai tingkat yang mengesankan.Â
Dari asisten virtual hingga mobil otonom, AI telah merambah ke berbagai aspek kehidupan kita.Â
Pertanyaan penting yang muncul adalah apakah AI akan menggantikan semua pekerjaan manusia, dan apakah kita akan menjadi "useless class" seperti yang dijelaskan oleh Yuval Noah Harari dalam bukunya "Homo Deus".
AI Membawa Perubahan Besar
Dalam beberapa bulan terakhir, kita telah menyaksikan perkembangan AI yang sangat pesat. Salah satu contohnya adalah Chat GPT, sebuah model bahasa AI yang telah menjadi sangat populer.Â
Teknologi AI semakin merambah ke berbagai sektor, dari pengobatan hingga hiburan, dan bahkan pekerjaan kantor.
Tidak hanya pekerjaan kasar yang digantikan oleh AI, seperti pekerjaan di pabrik atau kasir swalayan, tetapi juga pekerjaan "kerah putih" yang sebelumnya dianggap aman dari pengaruh AI.Â
Penulis, desainer, analis data, dan pekerjaan lainnya yang memerlukan pemikiran manusia saat ini juga mulai tergantikan oleh AI.
Mengapa AI Dapat Menggantikan Pekerjaan Manusia?
Salah satu alasan utama AI dapat menggantikan pekerjaan manusia adalah kemampuan mereka untuk memproses data secara cepat dan akurat.Â
AI dapat menganalisis data dalam jumlah besar dan menghasilkan informasi yang berharga dalam waktu singkat.Â
Ini membuat mereka sangat efisien dalam tugas-tugas seperti analisis data, peramalan, dan bahkan penulisan artikel.