Inilah saatnya bagi perusahaan rokok besar untuk berpikir keras. Mereka perlu tetap eksis di tengah perubahan tren konsumen dan regulasi yang semakin ketat.
Salah satu pemain terbesar di industri rokok global, Philip Morris International, tidak hanya memproduksi rokok terkenal seperti Marlboro.Â
Mereka juga aktif dalam upaya membuat rokok bebas asap. Mereka menciptakan sistem IQOS yang bekerja dengan cara memanaskan tembakau daripada membakarnya.Â
Mereka bahkan berani menyerukan pelarangan total produk tembakau pada 2030 mendatang. Dengan 150 juta konsumen di seluruh dunia dan kapitalisasi pasar mencapai 157,79 miliar dolar, Philip Morris jelas memiliki ambisi besar.
Namun, bukan hanya Philip Morris yang mencoba beradaptasi. Altria Group, yang menghasilkan produk rokok terkenal seperti Marlboro, juga masuk ke pasar rokok elektrik dengan produk bernama Chou.Â
Mereka juga berusaha keras untuk memposisikan diri sebagai perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dengan kampanye "moving beyond smoking." Altria Group baru-baru ini dinobatkan sebagai raksasa dividen tertinggi oleh saluran ETF.
Raksasa Tembakau Dunia dan Perannya di Indonesia
Indonesia bukan hanya surga para perokok, tapi juga tempat tinggal bagi beberapa raksasa tembakau dunia. Mari kita kenali beberapa di antaranya:
1. Philip Morris International
Perusahaan yang telah berdiri sejak 1837 ini bukan hanya pemain besar dalam industri tembakau, tapi juga pelopor dalam upaya membuat rokok bebas asap.Â
Mereka menghasilkan sistem IQOS yang memanaskan tembakau, mengklaimnya sebagai alternatif yang lebih aman. Philip Morris berkomitmen untuk menghapus produk tembakau pada tahun 2030 mendatang.
2. Altria Group
Produsen Marlboro juga berusaha untuk "berpindah dari merokok" dengan produk rokok elektriknya, Chou. Diversifikasi ini menjadi strategi penting bagi Altria Group untuk tetap menjadi pemain utama di industri tembakau.
3. British American Tobacco (BAT)
BAT adalah perusahaan patungan antara Imperial Tobacco Company dan American Tobacco Company yang didirikan pada tahun 1902.Â