Realitas Pekerja di Indonesia: Antara Jerih Payah dan Impian Kaya Raya

Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. 

Pertumbuhan ini dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan dan perkembangan kelas menengah yang semakin kuat. 

Namun, di balik prestasi ini, masih ada tantangan yang perlu dihadapi dalam menciptakan pekerjaan berkualitas dengan gaji yang memadai untuk masyarakat.

Transformasi Ekonomi dan Pekerjaan Berkualitas

Baca juga: Mencapai Financial Freedom dan Pensiun Dini: Antara Impian dan Realitas

Transformasi ekonomi Indonesia dari sektor pertanian menuju sektor jasa dan manufaktur telah memberikan dampak signifikan terhadap lapangan pekerjaan. 

Meskipun perubahan ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, terdapat kendala dalam hal penciptaan pekerjaan berkualitas. 

Banyak pekerjaan baru yang muncul masih berada di sektor jasa dengan produktivitas rendah dan gaji yang masih di bawah ambang batas minimum untuk hidup kelas menengah.

Baca juga: Usia Vs Kompetensi: Mengungkap Realitas Ageisme dalam Dunia Kerja

Penyebab utama masalah ini adalah kurangnya keterhubungan antara kebutuhan industri dengan kurikulum pendidikan. 

Walaupun tingkat pendidikan di Indonesia relatif tinggi, kurikulum pendidikan belum sepenuhnya mengakomodasi keterampilan yang diperlukan oleh dunia industri.

Tantangan dalam Menciptakan Pekerjaan Berkualitas

Baca juga: Penguatan Regulasi E-Commerce, Mempercepat Pertumbuhan UMKM

Perlu diakui bahwa sekitar 47% penduduk Indonesia masih berada dalam kategori aspiring middle class, di mana pendapatan mereka belum mencapai ambang batas minimum untuk menjalani gaya hidup kelas menengah. 

Fakta ini menunjukkan bahwa banyak pekerjaan yang dihasilkan masih memiliki produktivitas yang rendah dan gaji yang tidak mencukupi.

Selain itu, struktur ekonomi yang didominasi oleh usaha informal rumahan dan pertumbuhan sektor jasa yang belum sepenuhnya stabil juga menjadi tantangan. 

Pekerjaan berkualitas yang menawarkan gaji yang tinggi lebih cenderung terdapat di sektor jasa dengan produktivitas dan nilai tambah yang tinggi. 

Namun, sektor ini belum dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan dalam jangka pendek dan menengah.

ilustrasi pekerja berkualitas. sumber: freepik

Strategi Mengatasi Tantangan

Dalam menghadapi tantangan dalam menciptakan pekerjaan kelas menengah berkualitas, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas

Upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas secara keseluruhan di berbagai sektor. 

Ini dapat dicapai melalui pembaharuan kebijakan yang mendorong kompetisi pasar, sehingga perusahaan-perusahaan ditingkatkan inovasinya. 

Investasi asing juga dapat berkontribusi pada peningkatan teknologi dan produktivitas. 

Pengembangan kompetensi di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga harus menjadi fokus, dengan menghubungkan mereka dengan rantai pasok global.

2. Prioritas Pada Sektor yang Mampu Menciptakan Pekerjaan Berkualitas

Proses reformasi struktural perlu difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki potensi untuk menciptakan pekerjaan berkualitas. 

Sektor manufaktur menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam hal ini. 

Sektor ini dapat menyediakan pekerjaan dengan upah tetap yang layak, sambil menyerap tenaga kerja yang mungkin memiliki keterbatasan pendidikan.

3. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas

Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri sangat penting. 

Proses ini akan menjadi daya tarik bagi investasi asing yang lebih kompetitif, serta membantu dalam menciptakan pekerjaan berkualitas. 

Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan program pelatihan yang relevan akan menjadi kunci.

Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Salah satu langkah mendasar dalam mengatasi tantangan penciptaan pekerjaan berkualitas adalah meningkatkan kualitas pendidikan. 

Sektor pendidikan perlu dioptimalkan agar siswa memperoleh keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 

Peningkatan kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri dapat membantu memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan dan dibutuhkan oleh pasar kerja.

Pelatihan Keterampilan

Pengembangan pelatihan keterampilan juga menjadi penting. 

Program pelatihan yang terstruktur dan berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan oleh industri dapat membantu meningkatkan kompetensi pekerja. 

Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyusun program pelatihan yang efektif dan responsif terhadap perubahan kebutuhan pasar.

Investasi dalam Riset dan Inovasi

Investasi dalam riset dan inovasi juga akan berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas. 

Peningkatan inovasi akan mendorong pertumbuhan sektor yang bernilai tambah tinggi, yang pada gilirannya akan menciptakan peluang kerja dengan gaji yang lebih baik.

Keterlibatan Swasta dan Kerja Sama Internasional

Keterlibatan sektor swasta dalam menciptakan pekerjaan berkualitas adalah kunci. 

Kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan penciptaan pekerjaan.

Selain itu, kerja sama internasional juga memiliki peran yang signifikan. 

Pengembangan hubungan ekonomi dengan negara lain dapat membuka pintu bagi investasi asing, transfer teknologi, dan peluang kerja baru yang berkualitas.

Indonesia telah mencapai prestasi ekonomi yang mengesankan, namun tantangan dalam menciptakan pekerjaan berkualitas masih perlu diatasi. 

Melalui strategi yang tepat, seperti meningkatkan daya saing, memberi prioritas pada sektor-sektor yang mampu menciptakan pekerjaan berkualitas, dan membangun SDM yang berkualitas, Indonesia dapat meraih potensi ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan serta menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik bagi seluruh masyarakatnya. 

Dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan kerja sama internasional, masa depan pekerjaan berkualitas di Indonesia dapat menjadi kenyataan.