Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Diam adalah Emas, Mengapa Kita Terburu-buru Bertindak dan Cara Mengatasi Bias Aksi

12 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 12 Agustus 2023   06:13 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketegangan yang melingkupi lapangan sepak bola ketika tendangan penalti dinyatakan membuat detak jantung semakin cepat. 

Di tengah sorakan penonton dan tekanan besar untuk menghentikan bola yang menuju gawang, seorang penjaga gawang berdiri tegap, kuda-kuda mantap, dan pikiran yang fokus. 

Ini adalah momen yang membutuhkan keputusan cepat dan tepat. 

Namun, apa yang membuat penjaga gawang cenderung untuk melompat ke salah satu sisi begitu bola ditendang, meskipun analisis statistik menunjukkan bahwa peluang tendangan lebih sering mengarah ke tengah?

Mengapa Penjaga Gawang Melompat: Psikologi di Balik Bias Aksi

Pada dasarnya, bias aksi dalam konteks sepak bola adalah refleksi dari dorongan manusia untuk beraksi dan terlibat, bahkan ketika tindakan tersebut mungkin tidak selalu rasional. 

Dalam kasus penjaga gawang, melompat ke salah satu sisi gawang memberikan kesan visual yang dramatis, membuat penjaga gawang terlihat aktif dan penuh semangat. 

Efek psikologis ini dapat memberikan kepuasan kepada penjaga gawang dan juga menciptakan citra yang lebih kuat di mata penonton.

Penjaga gawang sering dianggap sebagai "pahlawan" ketika mereka mampu menyelamatkan tendangan penalti, dan inilah salah satu faktor yang memengaruhi keputusan mereka untuk melompat. 

Melakukan tindakan yang spektakuler seperti melompat ke salah satu sisi gawang memberikan peluang untuk menciptakan momen yang dapat dikenang dan diakui oleh banyak orang. 

Ini sejalan dengan naluri manusia untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari orang lain.

Dorongan Emosional dan Perasaan Mau Tampil Aktif

Dalam konteks lebih luas, bias aksi juga dapat dihubungkan dengan dorongan emosional dan perasaan ingin tampil aktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun