Pada tahun 1991, MC Hammer menjadi salah satu rapper terkaya dengan kekayaan bersih sebesar 33 juta dolar.Â
Namun, sayangnya, semua itu tidak bertahan lama. Hanya dalam waktu lima tahun, Hammer bangkrut dan memiliki hutang hingga 13 juta dolar.Â
Kisah ini menimbulkan pertanyaan yang menggugah pikiran: Apakah stabilitas keuangan ditentukan oleh besarnya penghasilan atau kemampuan kita untuk mengelolanya?Â
Meskipun keduanya memainkan peran,Â
menghasilkan uang sebanyak apapun tidak akan membantu kita dalam jangka panjang jika kita tidak bisa mengaturnya.
Dari generasi milenial yang sudah bekerja, ternyata banyak yang tidak memiliki tabungan sama sekali. 57% dari generasi ini mengaku mengeluarkan uang terlalu boros.Â
Sikap boros ini sering kali menghasilkan pengeluaran yang tidak terkontrol, menyebabkan sulitnya menabung atau berinvestasi untuk masa depan.
Zaman yang semakin maju membuat manusia tidak hanya berusaha untuk bertahan hidup, tetapi juga berusaha untuk berkembang. Berkembang di sini merujuk pada upaya kita untuk melampaui keadaan saat ini, didorong oleh keinginan dan harapan.Â
Meskipun kemiskinan masih ada di banyak tempat, kebanyakan dari kita tidak hanya khawatir tentang bertahan hidup, tetapi lebih fokus pada berkembang.
Dinamika Uang dan Konsumerisme
Uang memiliki peran penting dalam upaya berkembang ini. Uang bukan hanya alat tukar, tetapi juga mencerminkan nilai dan status dalam masyarakat.Â
Namun, seringkali kita terjebak dalam siklus penghasilan dan pengeluaran yang tidak terkendali, sehingga menghambat kemampuan kita untuk berkembang.