Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Getting Wealthy vs Staying Wealthy, Kunci Menuju Financial Freedom

27 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 9 Agustus 2023   09:15 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Staying Wealthy. (Sumber: Freepik)

Pada tahun 1929, kita menyaksikan salah satu peristiwa yang mengguncang dunia ekonomi, dikenal sebagai Wall Street Crash. Banyak orang mengalami stres, depresi, bahkan bunuh diri karena kebangkrutan yang merajalela. 

Namun, ada satu tokoh yang berhasil mengalami keberuntungan di tengah krisis tersebut, Jesse Livermore. Dia berhasil mengumpulkan kekayaan sekitar 3 miliar dolar AS, yang setara dengan 44 triliun rupiah saat ini. 

Sayangnya, kesuksesan besar ini hanya bertahan selama 11 tahun, karena Livermore kehilangan semua kekayaannya dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Mengapa Jesse Livermore Gagal Menjaga Kekayaannya?

Meskipun Jesse Livermore berhasil mengumpulkan kekayaan dalam jumlah besar, dia gagal dalam menjaga kekayaannya. 

Seperti banyak orang lain yang pernah kaya, dia jatuh ke dalam perangkap yang sama dengan mempertaruhkan semua kekayaannya di pasar saham. 

Setelah mengalami kebangkrutan, dia meninggalkan istrinya dengan utang jutaan dolar, padahal sebelumnya dia hidup dalam kemewahan.

Mungkin saja, kesuksesan besar dan keberhasilan dalam mengumpulkan kekayaan membuat Livermore lebih percaya diri dalam trading. 

Dia menjadi semakin yakin bahwa dia bisa mengembalikan kekayaannya dengan mudah melalui perdagangan saham yang agresif. 

Namun, kegagalan mengajarkan kita bahwa mencari kekayaan dan mempertahankan kekayaan adalah dua hal yang berbeda.

Getting Wealthy vs Staying Wealthy

Sangat penting untuk memahami perbedaan antara mencari kekayaan (getting wealthy) dan mempertahankan kekayaan (staying wealthy). 

Untuk menjadi kaya, seseorang mungkin perlu mengambil risiko tinggi, memiliki sikap optimis, dan berani mengambil peluang. 

Namun, untuk mempertahankan kekayaan, diperlukan keterampilan dan mentalitas yang berbeda.

Sering kali, kita menemukan banyak saran dan tip tentang bagaimana mengumpulkan kekayaan melalui buku, motivator, atau sumber lainnya. 

Namun, jarang sekali kita menemukan panduan tentang bagaimana menjaga kekayaan yang sudah kita miliki. 

Padahal, menjaga kekayaan memerlukan sikap yang lebih konservatif, waspada, dan rendah hati.

Pentingnya Mentalitas Paranoid/Berhati-hati untuk Menjaga Kekayaan

Michael Moretz, seorang miliarder dan chairman dari Sequoia Capital, menunjukkan contoh bagaimana sikap parno dapat membantu menjaga kekayaan. 

Sequoia Capital adalah perusahaan Venture Capital yang telah bertahan selama lebih dari 40 tahun dengan keberhasilan menginvestasikan pada perusahaan-perusahaan keren seperti Facebook.

Moretz menyatakan bahwa sikap parno yang dimilikinya menjadi alasan utama Sequoia Capital dapat bertahan lama dan sukses dalam investasinya. 

Parno dengan kemungkinan bangkrut atau kegagalan membuat mereka lebih hati-hati dalam mengelola kekayaan dan investasi.

Kuncinya adalah kesadaran bahwa keberhasilan dan kekayaan yang kita nikmati saat ini mungkin tidak akan bertahan selamanya. 

Bisnis atau pekerjaan kita bisa menghadapi tantangan, dan pendapatan yang besar bisa berkurang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, penting untuk memiliki rencana dan sikap yang bijaksana dalam menjaga kekayaan kita.

Bersikap Adil dengan Pengeluaran

Untuk menjaga kekayaan, penting juga untuk menghindari gaya hidup boros dan berlebihan. Memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan adalah kunci untuk mengelola keuangan secara bijaksana. 

Selain itu, selalu ingat untuk hidup di bawah kemampuan finansial kita dan berinvestasi dengan cerdas untuk memperkuat posisi keuangan kita di masa depan.

Kesadaran akan Perubahan dan Adaptasi

Kekayaan dan kesuksesan tidak selalu bersifat konstan. Dunia selalu berubah, teknologi berkembang pesat, tren pasar berubah, dan persaingan semakin ketat. 

Oleh karena itu, penting untuk selalu memahami perubahan dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.

Sebagai contoh, beberapa atlet terkenal menghadapi tantangan finansial setelah pensiun karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan dalam karier mereka. 

Mereka mengalami kesulitan menemukan sumber pendapatan yang stabil setelah kepopuleran mereka memudar. 

Hal serupa juga terjadi pada influencer atau selebriti yang bergantung pada media sosial. 

Platform media sosial selalu berubah dan popularitas seseorang bisa hilang dalam waktu singkat jika tidak ada adaptasi dan perubahan dalam konten yang disajikan.

Investasi dan Diversifikasi

Salah satu kunci penting untuk mempertahankan kekayaan adalah dengan melakukan investasi yang bijaksana dan diversifikasi portofolio. Tidak bijaksana untuk menaruh semua telur dalam satu keranjang. 

Diversifikasi investasi dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan perlindungan finansial jika salah satu investasi mengalami penurunan nilai.

Selain itu, membangun portofolio yang beragam dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, properti, atau aset lainnya dapat memberikan kestabilan dan pertumbuhan jangka panjang bagi kekayaan kita.

Pendidikan dan Pembelajaran Terus-Menerus

Tidak ada yang lebih berharga daripada pengetahuan dan kebijaksanaan dalam mengelola keuangan dan kekayaan. 

Teruslah belajar tentang investasi, manajemen keuangan, dan berbagai aspek finansial lainnya. Jangan takut untuk mencari bantuan dari ahli keuangan atau konsultan jika diperlukan.

Mencari kekayaan dan menjaga kekayaan adalah dua hal yang berbeda dan memerlukan mentalitas yang berbeda pula. 

Sederhana tapi penting untuk memahami dan mengimplementasikan kedua aspek ini agar kita bisa mencapai financial freedom dan meraih kebahagiaan jangka panjang dengan kekayaan yang kita miliki. 

Selalu ingat, bukan hanya menjadi kaya yang penting, tetapi bagaimana kita dapat tetap kaya dan sejahtera dalam hidup kita. 

Dengan adopsi mentalitas yang bijaksana, pengelolaan yang cerdas, dan sikap yang adaptif, kita dapat mencapai kesuksesan finansial dan keseimbangan hidup yang diidamkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun