Bagi banyak pasangan muda di kota besar, pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa menyediakan semua kebutuhan tersebut seringkali menghalangi niat mereka untuk memiliki anak.
Pilihan Karier dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial dan pilihan karier juga mempengaruhi penurunan angka kelahiran di negara maju.Â
Banyak perempuan di negara maju memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi dan memiliki pilihan karier yang lebih beragam daripada menjadi ibu rumah tangga.Â
Banyak dari mereka memilih untuk mengejar karier dan prestasi profesional sebelum memutuskan untuk memiliki anak.
Pilihan karier dan peran gender yang lebih luas ini memberikan perempuan kesempatan untuk berkembang dalam berbagai bidang, namun juga bisa menunda keputusan untuk memiliki anak atau bahkan mengurungkan niat untuk memiliki anak.
 Ketidakseimbangan antara tuntutan karier dan tanggung jawab sebagai orang tua seringkali menjadi dilema yang sulit dipecahkan.
Dilema Ekonomi dan Konsekuensi Sosial
Penurunan angka kelahiran dapat memiliki dampak serius pada aspek ekonomi dan sosial suatu negara.Â
Salah satu dampak utamanya adalah potensi terjadinya resesi ekonomi karena menurunnya aktivitas konsumsi dan produktivitas tenaga kerja.Â
Jumlah penduduk yang berkurang juga berdampak pada sistem keamanan sosial, khususnya bagi generasi tua yang semakin banyak jumlahnya.
Selain itu, penurunan populasi juga dapat mempengaruhi tingkat inovasi dan kreativitas suatu negara. Kurangnya generasi muda yang kreatif dan inovatif dapat menyulitkan negara untuk menghadapi tantangan masa depan.Â
Di sisi lain, masyarakat yang lebih tua cenderung lebih konservatif dalam menghadapi perubahan, sehingga inovasi dan transformasi sosial bisa terhambat.
Solusi dan Upaya Mengatasi Penurunan Jumlah Penduduk
Menghadapi tantangan penurunan jumlah penduduk, banyak negara maju telah berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Beberapa solusi yang telah diusulkan dan diimplementasikan antara lain: