Selain investasi dalam aset keuangan dan properti, kita juga bisa mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis yang berjalan tanpa kehadiran kita secara langsung.Â
Misalnya, kita dapat membuka waralaba, memulai bisnis online, atau menjadi investor dalam bisnis orang lain. Dengan memilih bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan dan menghasilkan pendapatan pasif, kita dapat mencapai kecerdasan finansial yang lebih baik.
Mengelola Pengeluaran dengan Bijak
Selain pendapatan, pengeluaran juga merupakan bagian penting dari pengelolaan keuangan. Terdapat empat jenis pengeluaran yang perlu kita pahami.Â
Pertama, pengeluaran konsumtif (consumptive spending), di mana uang langsung digunakan dan tidak ada manfaat jangka panjang yang diperoleh. Pengeluaran konsumtif ini seringkali dilakukan untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan yang sebenarnya.
Kedua, pengeluaran produktif (productive spending), di mana uang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai atau produktif.Â
Pengeluaran produktif ini merupakan investasi dalam diri sendiri atau dalam usaha yang dapat memberikan pengembalian yang baik di masa depan.Â
Misalnya, kita dapat mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku yang membantu dalam pengembangan diri, mengikuti kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, atau membeli peralatan yang diperlukan dalam bisnis kita.
Ketiga, pengeluaran pasif (passive spending), seperti cicilan rumah, tagihan listrik bulanan, langganan internet, dan lain sebagainya.
Pengeluaran pasif ini perlu dihindari sebisa mungkin agar tidak terjebak dalam lingkaran pengeluaran yang tidak produktif.Â
Sebagai contoh, jika kita memiliki cicilan rumah yang besar, kita bisa mencoba untuk mengurangi pengeluaran pasif lainnya seperti langganan streaming atau langganan internet yang tidak terpakai.
Terakhir, pengeluaran tak terlihat (invisible spending) yang sering terjadi tanpa disadari. Salah satu bentuk pengeluaran tak terlihat adalah inflasi.Â