Bahkan, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 25 bulan berturut-turut, dengan perbaikan yang signifikan pada neraca pembayaran.Â
Ekspor kita pada tahun 2022 hampir mencapai 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa hilirisasi tambang telah berdampak positif pada perekonomian Indonesia.
Surplus Neraca Perdagangan dan Perbaikan Neraca Pembayaran
Langkah hilirisasi ini telah memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap neraca perdagangan kita.Â
Kita berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 25 bulan berturut-turut, dan bahkan neraca pembayaran kita mengalami perbaikan yang signifikan.Â
Hal ini membuktikan bahwa hilirisasi tambang tidak hanya menciptakan nilai tambah bagi negara, tetapi juga memperkuat perekonomian secara keseluruhan.
Dampak Positif pada Pendapatan Negara dan Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi
Tidak dapat dipungkiri bahwa hilirisasi tambang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara.Â
Pencapaian target pendapatan negara pada tahun 2021-2022 adalah bukti nyata bahwa langkah ini telah berhasil.Â
Selain itu, penting juga untuk mencatat bahwa hilirisasi tambang berdampak pada pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah penghasil bahan baku.Â
Contohnya adalah pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.Â
Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah-daerah ini melebihi pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan mencapai 90% dalam beberapa kasus.Â