Pertama-tama, tentukan tujuan investasi Anda. Apakah Anda mencari pasif income rutin setiap bulan? Ataukah Anda lebih tertarik pada potensi keuntungan jangka panjang?Â
Jika tujuan Anda adalah mendapatkan pendapatan rutin, maka Reksadana obligasi dan SBN ritel bisa menjadi pilihan yang baik karena keduanya menawarkan pembayaran kupon secara berkala.Â
Namun, jika Anda lebih fokus pada potensi keuntungan jangka panjang, obligasi FR yang diperdagangkan di pasar sekunder bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.
Risiko dan Likuiditas
Pertimbangkan juga faktor risiko dan likuiditas dalam memilih instrumen obligasi.Â
Reksadana obligasi dan SBN ritel umumnya lebih mudah dicairkan karena dapat dibeli dan dijual dengan nominal kecil, sementara obligasi FR yang diperdagangkan di pasar sekunder bisa lebih likuid namun dengan nilai nominal yang lebih tinggi.Â
Perhatikan juga risiko investasi yang terkait dengan masing-masing instrumen. Reksadana obligasi dan SBN ritel cenderung lebih stabil, sedangkan obligasi FR dapat menghadirkan fluktuasi harga di pasar sekunder.
Jangka Waktu Investasi
Perhatikan jangka waktu investasi Anda. Jika Anda memiliki rencana investasi jangka pendek, mungkin Reksadana obligasi atau SBN ritel dengan tenor yang lebih singkat akan menjadi pilihan yang lebih sesuai.Â
Namun, jika Anda memiliki rencana investasi jangka panjang, obligasi FR dengan tenor yang lebih lama bisa memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
Keahlian dan Pengetahuan
Perhatikan juga tingkat keahlian dan pengetahuan Anda dalam mengelola investasi obligasi.Â
Jika Anda masih pemula dalam dunia investasi, Reksadana obligasi atau SBN ritel bisa menjadi pilihan yang lebih mudah dipahami dan diakses.Â
Namun, jika Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas, Anda mungkin merasa lebih nyaman dalam membeli dan menjual obligasi FR di pasar sekunder.