Orang kaya yang sebenarnya seringkali memiliki sifat yang rendah hati dan tidak suka berpamer.Â
Sikap rendah hati orang kaya mencerminkan pemahaman mereka bahwa kekayaan adalah tanggung jawab dan keberuntungan yang harus dihormati.Â
Mereka menggunakan kekayaan mereka untuk tujuan yang lebih besar daripada kepuasan pribadi, seperti amal, pengembangan komunitas, atau investasi dalam inisiatif yang berdampak sosial.Â
Mereka menyadari bahwa memiliki kekayaan memberi mereka kesempatan untuk berbuat baik dalam skala yang lebih besar.
6. Prioritas yang Berbeda
Bagi sebagian orang kaya yang sebenarnya, prioritas mereka tidak terletak pada memamerkan kekayaan di media sosial.Â
Mereka mungkin lebih memilih untuk fokus pada hal-hal seperti pengembangan diri, kehidupan pribadi yang seimbang, atau berkontribusi dalam bidang-bidang yang mereka anggap penting.Â
Mereka menganggap kekayaan sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka, bukan sebagai sumber kepuasan sosial.
7. Menghindari Perbandingan dan Kecemburuan
Flexing kekayaan di media sosial dapat memicu perbandingan dan kecemburuan di antara orang lain. Orang kaya yang sebenarnya mungkin tidak ingin menimbulkan perasaan negatif pada orang lain atau memperburuk kesenjangan sosial yang sudah ada.Â
Mereka menyadari bahwa kekayaan bukanlah segalanya dan tidak ingin menjadi penyebab ketidakseimbangan sosial atau merugikan hubungan dengan orang lain.
8. Etika dan Nilai-nilai Pribadi
Setiap individu memiliki etika dan nilai-nilai pribadi yang membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia. Bagi sebagian orang kaya yang sebenarnya, etika dan nilai-nilai ini mungkin menekankan pentingnya kerendahan hati, kesederhanaan, atau kontribusi sosial.Â
Mereka memilih untuk tidak melakukan flexing karena bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mereka anut dan ingin menjaga integritas pribadi mereka.