Biasanya, utang juga dikenakan bunga sebagai kompensasi atas peminjaman tersebut. Istilah "utang" sering kali digunakan secara bergantian dengan istilah "kredit" atau "pinjaman".
Pinjaman online (PINJOL), paylater, dan kartu kredit menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia.Â
Data menunjukkan bahwa jumlah uang yang disalurkan melalui PINJOL mencapai 45,72 triliun rupiah, sementara jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 17,5 juta di Indonesia.Â
Meskipun angka tersebut masih relatif kecil dalam rasio penduduk, jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, penggunaan kartu kredit di Indonesia masih berkembang pesat.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan utang konsumtif perlu dikelola dengan bijak.Â
Orang miskin cenderung menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.Â
Sementara orang kaya yang memiliki pemahaman tentang utang yang baik, menggunakan utang untuk keperluan produktif yang dapat meningkatkan pendapatan mereka di masa depan.
Ada beberapa masalah yang dapat muncul ketika seseorang yang tidak paham tentang utang, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, menggunakan pinjaman online (PINJOL) atau kartu kredit.Â
Kurangnya Literasi Keuangan
Pertama, risiko keuangan menjadi tidak sehat ketika seseorang yang tidak paham tentang utang, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, menggunakan pinjaman online (PINJOL) atau kartu kredit.Â
Tanpa pemahaman yang memadai tentang pengelolaan utang, mereka rentan terjebak dalam siklus utang yang tidak terkendali. Bunga yang tinggi pada PINJOL atau kartu kredit dapat membuat utang semakin membesar dan sulit untuk dilunasi.
Utang Konsumtif dan Produktif
Kedua, perbedaan antara utang konsumtif dan produktif juga penting untuk dipahami.Â