Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekspor Pasir Laut: Bahaya bagi Laut, Tidak Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

19 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 19 Juni 2023   12:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain mencari alternatif ekonomi yang lebih berkelanjutan, penting juga bagi pemerintah untuk menerapkan pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap kegiatan penambangan pasir yang ada. 

Dengan mengatur dan mengawasi aktivitas tersebut, pemerintah dapat meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem laut, mengurangi konflik dengan masyarakat lokal, dan memastikan bahwa kegiatan ekstraksi pasir dilakukan secara bertanggung jawab.

Membuka keran ekspor pasir setelah 20 tahun dilarang tanpa memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi pendapatan negara dan berpotensi merusak kesehatan ekosistem laut adalah keputusan yang tidak bijaksana. 

Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti pengembangan sektor energi terbarukan dan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, pengawasan dan regulasi yang ketat juga diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan penambangan pasir dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan konservasi lingkungan. 

Dengan demikian, negara dapat mencapai tujuan ekonomi yang berkelanjutan sambil melindungi kelestarian ekosistem laut yang penting bagi masa depan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun